Pacu Jalur Viral di Dunia, Wapres Gibran Soroti Kekuatan Budaya RI

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 08/07/2025 07:00 WIB
Foto: Pacu Jalur. Instagram/Gibran_rakabuming

Jakarta, CNBC Indonesia - Ajang olahraga Pacu Jalur dari Riau kembali viral di internet berkat aksi penari cilik dalam gelaran tersebut. Klip video itu mendunia dan aksi penari Pacu Jalur cilik ditiru banyak pengguna media sosial hingga bintang internasional, termasuk bintang klub sepakbola AC Milan dan Paris Saint-Germain.

Tak mau ketinggalan, Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming pun ikut memeriahkan tren Pacu Jalur lewat aksinya yang diunggah di media sosial pada Senin (7/7/2025).

Lewat unggahannya, Wapres tampak terkesan dengan bagaimana tradisi Pacu Jalur bisa membuat banyak orang di segala penjuru dunia bisa tertarik dengan kebudayaan Indonesia.


"Siapa sangka, dari tepian Kuantan Singingi, semangat Pacu Jalur bisa mengalir hingga ke jagat digital dunia," tulis Wapres.

"Inilah kekuatan diplomasi budaya di era digital di mana konten mampu menjadi jembatan, memperkenalkan kearifan lokal Indonesia ke mata dunia. Pacu Jalur bukan hanya tradisi. Ia adalah narasi, warisan, dan identitas Indonesia yang menginspirasi dunia," tambahnya. 

 

[Gambas:Instagram]



Pacu Jalur merupakan lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi atau Kuansing, Riau. Perlombaan itu menjadi pesta rakyat meriah yang rutin digelar di Kuantan Singingi.

Secara etimologi, istilah pacu jalur berasal dari bahasa Minangkabau Timur yang berarti lomba perahu atau balapan perahu.


Dikutip dari situs Kementerian Pariwisata, Pacu Jalur jadi tradisi di Kuantan Singingi berabad-abad. Konon, perlombaan itu sudah ada sejak abad ke-17 sebagai kompetisi antara warga desa memakai perahu besar yang dikenal dengan sebutan jalur.

Lomba balapan jalur alias perahu itu seiring waktu berkembang menjadi kompetisi Pacu Jalur. Ajang itu semula digelar memperingati hari-hari besar Islam, kemudian sempat dilanjutkan pada masa penjajahan Belanda untuk merayakan ulang tahun Ratu Belanda.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Rendang Low Fat, Antara Warisan dan Teknologi