
Pangeran William & Raja Charles Cuan Rp1 Triliun dari Sewa Properti

Jakarta, CNBC Indonesia - Raja Charles III dan Pangeran William dikabarkan meraup keuntungan besar dari bisnis penyewaan properti. Hasil investigasi Channel 4's Dispatches dan Sunday Times mengungkap, keduanya menghasilkan sekitar £50 juta atau setara Rp1 triliun (dengan asumsi kurs Rp20.412) dari penyewaan gedung dan lahan milik Kerajaan Inggris.
Properti yang disewakan itu tidak hanya digunakan untuk kepentingan komersial, tetapi juga disewa oleh berbagai lembaga publik seperti rumah sakit, kementerian, pemadam kebakaran, hingga sekolah negeri dan militer. Salah satu temuan dalam laporan tersebut adalah sebuah gudang di pusat Kota London yang disewakan sebagai tempat parkir ambulans rumah sakit, dengan biaya sewa mencapai £11 juta (Rp224 miliar) untuk kontrak 15 tahun.
Temuan lain menyebut sebuah gudang era 1960-an di dekat Tower Bridge yang awalnya diklaim diberikan ke lembaga kesehatan, ternyata disewakan seharga £829.348 (Rp16 miliar) per tahun kepada Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust.
Sementara itu, Kementerian Kehakiman tercatat membayar £1,5 juta (Rp30 miliar) per tahun kepada Pangeran William untuk penggunaan lahan Penjara Dartmoor. Kontrak yang berjalan selama 25 tahun itu membuat total pemasukan dari satu properti saja bisa mencapai £37,5 juta (Rp766 miliar).
Instansi lain seperti Dinas Pemadam Kebakaran Dorset juga dikenai biaya sewa di muka sebesar £612.000 (Rp12,5 miliar) untuk penggunaan lahan selama 125 tahun. Sedangkan Dewan Daerah Devon menyewa stasiun pemadam kebakaran di Princetown Dartmoor dengan biaya £300 (Rp6,1 juta) per tahun.
Bangunan Sekolah Dasar Komunitas Princetown juga masuk daftar penyewa, dengan nilai kontrak £319.000 (Rp6,5 miliar) selama 21 tahun. Selain itu, ada enam sekolah negeri lainnya yang menyewa lahan milik pribadi Pangeran William senilai total hampir £600.000 (Rp12,2 miliar).
Dari sektor militer, Angkatan Laut Inggris juga tercatat menyewa lahan milik keluarga kerajaan seluas 67.500 hektare. Biaya sewanya mencapai lebih dari £1 juta (Rp20,4 miliar) untuk membangun dermaga dan menambatkan kapal perang.
Selain aset-aset publik, Pangeran William juga disebut memperoleh pendapatan dari gedung Camelford House di London yang dijuluki sebagai "menara amal". Gedung ini menyewakan ruang kantor kepada beberapa organisasi non-profit, termasuk Macmillan Cancer Support, Marie Curie, dan Comic Relief.
Menanggapi laporan ini, penulis sekaligus pengamat kerajaan Phil Dampier mengatakan Raja Charles dan Pangeran William tetap berkomitmen membantu masyarakat. Menurutnya, pemasukan dari penyewaan properti digunakan untuk perawatan dan pelestarian aset kerajaan agar tetap terjaga.
"Uang yang dihasilkan digunakan untuk mempertahankan bangunan dan tanah yang mereka miliki, dan itu menjadi bagian penting dalam menjaga daya tarik serta keberlanjutan monarki," ujarnya dikutip The Sun.
Juru bicara keluarga kerajaan juga menegaskan seluruh kegiatan bisnis properti dikelola oleh perusahaan khusus dan mematuhi hukum serta regulasi yang berlaku di Inggris dan Wales.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
