Doyan Makan Telur Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
27 March 2025 12:10
FILE PHOTO: An employee of an organic supermarket poses for the photographer with an egg from an organic farm in Berlin, Germany, February 25, 2013.  REUTERS/Fabrizio Bensch
Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch

Jakarta, CNBC Indonesia - Telur adalah sumber protein hewani yang nikmat, kaya manfaat dan padat nutrisi. Tidak hanya itu, harga telur pun terbilang lebih murah jika dibandingkan dengan makanan sumber protein hewani lainnya. Tak heran, telur menjadi lauk favorit banyak orang.

Meski begitu, banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi telur bisa berujung pada kolesterol tinggi. Seperti apa faktanya?

Mengutip Mayo Clinic, telur ayam memang mengandung kolesterol, namun efek konsumsi telur terhadap kenaikan kadar kolesterol darah sangat minim jika dibandingkan dengan efek lemak trans dan lemak jenuh.

Sejumlah penelitian yang dilakukan ilmuwan di Harvard Medical School menemukan bahwa konsumsi satu telur sehari aman bagi kebanyakan orang. Ratusan ribu orang selama beberapa dekade melaporkan apa yang mereka makan dan semua kondisi medis yang mereka alami. Studi tidak menemukan tingkat serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya yang lebih tinggi pada orang yang makan satu butir telur per hari.

Mengutip Heart Foundation, banyak salah kaprah seputar telur berasal dari fakta bahwa kuning telur mengandung kolesterol. Meski demikian, asam lemak jenuhlah yang memiliki efek lebih besar pada kadar kolesterol darah kita, sementara efek kuning telur terhadap kolesterol tinggi sangat minim.

Berdasarkan tinjauan menyeluruh dari penelitian yang ada, bukti efek telur pada kolesterol darah dianggap tidak konsisten. Artinya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Jumlah telur yang aman dikonsumsi

Sejumlah penelitian yang dilakukan ilmuwan di Harvard Medical School menemukan konsumsi satu telur sehari aman bagi kebanyakan orang.

Ratusan ribu orang selama beberapa dekade melaporkan apa yang mereka makan dan semua kondisi medis yang mereka alami. Studi tidak menemukan tingkat serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya yang lebih tinggi pada orang yang makan satu butir telur per hari.

Kesimpulannya, telur aman dan sehat jika Anda memakannya dalam jumlah sedang. Tetapi karena Anda biasanya makan telur bersama makanan lain, penting juga untuk memperhitungkan jumlah kolesterol dari produk tersebut. Mentega, keju, bacon, sosis, roti dan pilihan sarapan umum lainnya dapat ikut menambah kadar kolesterol dalam darah Anda.

Cara mengolah telur agar tidak picu kenaikan kolesterol

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menekan jumlah kolesterol di dalam telur, yaitu dimasak dengan cara direbus, gunakan jenis minyak yang baik, dan tidak memasak telur terlalu matang.

Memasak dengan cara direbus tidak menambah jumlah lemak di dalam telur sehingga dinilai lebih baik daripada digoreng. Namun, pastikan Anda tidak merebus telur dengan suhu tinggi terlalu lama. Sebab, kolesterol di dalam telur dapat teroksidasi dan menghasilkan senyawa oxysterol jika terlalu lama dimasak dalam suhu tinggi.

Jika Anda ingin mengonsumsi telur goreng, pilihlah jenis minyak yang baik, seperti minyak zaitun, minyak alpukat, atau lemak bebas kolesterol.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Cara Makan Telur Tanpa Khawatir Kolesterol Tinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular