Pria Jepang Bikin Biro Jodoh usai Ditolak di 2.000 Kencan Buta

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
14 February 2025 09:20
Ilustrasi kencan
Foto: Priscilla Du Preez via Unsplash

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pria di Jepang mendirikan biro jodoh untuk membantu orang lain menghadapi rumitnya urusan asmara setelah dia mengalami 2.000 kencan buta yang gagal.

Mengutip SCMP, pria yang dipanggil Yoshio tersebut adalah warga prefektur Shizuoka berusia 44 tahun. Ia memegang gelar master sains dari sebuah universitas Jepang.

Delapan tahun lalu, Yoshio memulai pencariannya untuk mendapatkan pasangan. Dia pun mendaftarkan diri di sejumlah biro jodoh.

Namun, selama empat tahun dia sudah mengalami hampir 2.000 kencan buta yang gagal. Ada beragam alasan penolakan yang dia terima; beberapa wanita mengabaikannya setelah satu kali kencan, sementara yang lain menolaknya hanya berdasarkan profilnya.

Yoshio mengaitkan kesulitannya dalam urusan asmara karena dia tinggal bersama orang tuanya dan penghasilannya yang pas-pasan.

Ia mengungkapkan bahwa pendapatan tahunannya sekitar 3,5 juta yen (sekitar Rp370 juta), angka ini jauh dari persyaratan minimum yang ditetapkan oleh berbagai biro jodoh, di mana rata-rata anggota pria punya penghasilan sekitar 5,5 juta yen (sekitar Rp580 juta).

Yoshio mengaku pernah dicibir oleh teman kencannya karena mobilnya yang butut. Pernah juga dia dijuluki "anak mama" karena masih tinggal dengan orang tua di usianya yang sudah dewasa.

Meski demikian, Yoshio menjadikan semua kegagalannya dalam kencan buta sebagai sarana belajar.

"Selama berkencan, saya mengasah keterampilan saya dalam mengobrol, mengambil keputusan, dan merencanakan kencan. Setiap pengalaman kencan meningkatkan kemampuan saya," ungkapnya.

Tidak lama kemudian, ia bertemu calon istrinya melalui aplikasi kencan. Setelah berpacaran selama lebih dari setahun, mereka menikah dan kemudian dikaruniai seorang anak.

Yoshio kemudian mendirikan Yoshio Marriage Laboratory, sebuah biro jodoh yang menyediakan konsultasi gratis bagi mereka yang menghadapi tantangan dalam cinta dan pernikahan.

Kisah Yoshio ini dianggap menginspirasi banyak orang. Seorang pengguna media sosial mengatakan: "Jangan menyerah begitu saja pada cinta! Dengan melalui kegagalan yang tak terhitung jumlahnya Anda dapat benar-benar memahami siapa yang tepat untuk Anda."

Namun, ada juga yang berkomentar: "Mengikuti 2.000 kencan buta itu berlebihan. Fokuslah membangun keuangan Anda terlebih dahulu daripada menghabiskan seluruh waktu Anda untuk berkencan."

Di Jepang, banyak orang memilih melajang karena keterbatasan keuangan, yang berkontribusi pada penurunan populasi negara tersebut.

Menurut Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial, di Tokyo, 32 persen pria dan 23,79 persen wanita berusia di atas 50 tahun belum pernah menikah.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular