Pesawat Dilarang Terbang di Atas Ka'bah, Begini Alasannya

Redaksi, CNBC Indonesia
26 January 2025 10:31
FILE - In this Aug. 13, 2019, file photo taken with a slow shutter speed, Muslim pilgrims circumambulate the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque, during the hajj pilgrimage in the Muslim holy city of Mecca, Saudi Arabia. Saudi Arabia on Thursday, Feb. 27, 2020, halted travel to the holiest sites in Islam over fears of the global outbreak of the new coronavirus just months ahead of the annual hajj pilgrimage, a move coming as the Mideast has over 220 confirmed cases of the illness. (AP Photo/Amr Nabil, File)
Foto: Umat Muslim mengelilingi Ka'bah, saat menjalani ibadah Umrah, di kota suci Muslim di Mekah, Arab Saudi, Senin, 24 Februari 2020. (Foto AP / Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Media asing telah menggelar riset sederhana untuk mencari kebenaran dari rumor Ka'bah di Makkah, Arab Saudi, sebagai medan magnet.

Rumor itu sebelumnya muncul karena dikaitkan dengan kebijakan pemerintahan Arab Saudi yang melarang pesawat untuk terbang di atas kawasan Ka'bah.

AFP melakukan cek fakta dengan menanyakan rumor itu kepada para pakar geofisika dan penerbangan sipil. Hasil pertanyaan itu membuat mereka menyimpulkan bahwa klaim Ka'bah merupakan medan magnet sehingga tidak boleh dilintasi oleh pesawat adalah keliru.

Menurut temuan cek fakta kantor berita asal Prancis tersebut, pesawat dilarang melintas di atas Kabah karena alasan ideologis dan penghormatan terhadap tempat suci bagi umat Islam itu.

Persatuan Pilot Maskapai Nasional Prancis (SNPL) mengatakan larangan penerbangan itu mencakup wilayah udara di atas kota. Selain itu karena dianggap suci, hanya umat Islam yang diizinkan memasuki kota.

Lalu, pesawat juga dilarang melintas karena dikhawatirkan suara bising dari mesinnya akan dipantulkan gunung-gunung yang mengelilingi Ka'bah sehingga mengganggu konsentrasi para jamaah yang sedang beribadah.

"Tidak ada orang yang boleh mengoperasikan pesawat terbang di atas atau di sekitar area mana pun yang akan dikunjungi atau dilalui oleh penjaga dua masjid suci, atau tokoh masyarakat lainnya yang bertentangan dengan pembatasan yang ditetapkan oleh presiden dan diterbitkan dalam Pemberitahuan untuk Penerbang (NOTAM)," sebagaimana tertulis dalam website Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA, dikutip Minggu (26/1/2024).

Namun, terdapat beberapa pengecualian larangan terbang di atas Makkah dengan alasan tertentu. Terkadang, helikopter diizinkan melewati kota tersebut untuk memonitor keamanan para jamaah yang melaksanakan ibadah haji.

Anomali Magnetik di Makkah Tak Terbukti

Peneliti senior dinamika fluida geologis di Institute of Physics of the Globe of Paris (IPGP), Julien Aubert mengatakan, Bumi memiliki medan magnet yang berasal dari inti fluida di pusatnya, tapi lokasinya bukan di Makkah.

Menurut peneliti geomagnetisme di IPGP, Vincent Lesur, magnet adalah medan gaya yang berlaku untuk objek magnet apapun. Ia menjelaskan, anomali magnetik memang ada di Bumi, tetapi jika ada anomali magnet, bukan berarti pesawat tak bisa terbang di atasnya.

"Anomali magnet tidak mencegah pesawat untuk terbang di atasnya. Anomali itu paling banyak sering berdampak pada cara kerja kompas, tetapi pesawat jelas menggunakan sistem geolokasi yang lebih modern," kata Aubert.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Viral Idol Kpop Pakai Kaos Bertuliskan 'Allah' dan Gambar Ka'bah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular