10 Negara dengan Harga Rumah Termahal di Dunia, Indonesia Termasuk

Halimatus Sadiyah, CNBC Indonesia
30 December 2024 13:30
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga properti kian tak terjangkau dan KPR hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang perlu diperhatikan ketika ingin membeli rumah.

Laporan terbaru yang dilakukan Bestbrokers.com membandingkan harga rumah di 62 negara pada 2024. Mereka melihat harga rumah per meter persegi dalam dolar AS per 10 September yang diterbitkan oleh Numbeo. Data itu kemudian disandingkan dengan data pendapatan rata-rata untuk mengidentifikasi negara dengan harga rumah yang paling terjangkau dibandingkan dengan gaji rata-rata pekerja.

Laporan tersebut menemukan bahwa negara dengan harga rumah termahal ternyata bukanlah negara maju dengan standar hidup yang tinggi. Justru, laporan itu mengungkap bahwa harga rumah termahal ternyata ada di negara-negara dengan perekonomian yang lebih rendah.

Turki adalah negara yang paling tidak terjangkau untuk membeli rumah pada tahun 2024. Rasio harga rumah di Turki terhadap pendapatan rata-rata warganya adalah sebesar 81,45%.

Indonesia juga termasuk negara termahal untuk membeli rumah. Rasio harga rumah di Indonesia terhadap pendapatan rata-rata warganya adalah sebesar 48,35%.

Berikut adalah 10 negara yang paling tidak terjangkau untuk membeli rumah pada 2024 menurut laporan Bestbrokers.com

  1. Turki - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 81,45%
  2. Nepal - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 59,04%
  3. India - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 49,86%
  4. Indonesia - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 48,35%
  5. Armenia - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 46,12%
  6. Korea Selatan - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 38,71%
  7. Peru - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 33,01%
  8. Republik Dominika - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 29,06%
  9. Brazil - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 28,10%
  10. Chile - rasio harga rumah terhadap rata-rata pendapatan 28,01%
Turki menempati posisi teratas karena tingkat inflasi yang diproyeksikan sangat tinggi sebesar 55% dari tahun ke tahun. 

Yang menarik, Korea Selatan, sebuah negara maju di Asia, muncul di antara negara-negara yang harga rumahnya paling tidak terjangkau. Korea Selatan berada di peringkat ke-9 dalam daftar ini bukan karena inflasi yang tinggi; melainkan karena harga riil properti yang sangat tinggi (US$10.318,46 per meter persegi) dibandingkan dengan pendapatan riil penduduk, yang hanya US$2.221 per bulan atau US$26.653 per tahun rata-rata.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Negara dengan Harga Rumah Termurah di Dunia, Maaf Tak Ada RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular