Bukan Covid-19, Ini Penyakit Paling Mematikan di Dunia Versi WHO

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
04 November 2024 09:15
A woman with suspected Tuberculosis (TBC) waits for her treatment at a TBC hospital in Makassar in Indonesia's South Sulawesi province October 23, 2009. WHO said every year nine million people are infected with TBC, with two million deaths. Indonesia comes third after India and China with the most number of TBC patients. REUTERS/Yusuf Ahmad  (INDONESIA HEALTH POLITICS)
Foto: Ilustrasi penderita TBC. (REUTERS/Yusuf Ahmad)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan tuberculosis (TB) sebagai penyakit paling mematikan di dunia. Sebelumnya, "gelar" penyakit paling mematikan di dunia dipegang oleh Covid-19.

Mengutip dari pernyataan WHO, Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan terbaru organisasi kesehatan di bawah PBB itu, pada 2023 lalu sebanyak 10,8 juta orang terjangkit TB. Lalu, sekitar 1,25 juta orang meninggal akibat penyakit paru-paru itu.

Angka kasus pada 2023 itu merupakan peningkatan signifikan jika dibandingkan pada 2021, yakni 10,4 juta kasus dan 2020, yaktu 10,1 juta kasus. Selain itu, angka pada 2023 merupakan yang tertinggi sejak WHO memantau TB sejak 1995.

"Fakta bahwa TBC masih membunuh dan membuat banyak orang sakit adalah hal yang keterlaluan, padahal kita memiliki alat untuk mencegahnya, mendeteksinya, dan mengobatinya," kata Dr. Tedros, dikutip Senin (4/11/2024).

Menurut WHO, TB sebagian besar menyerang orang-orang di 30 negara. Sebanyak lebih dari separuh kasus global ditemukan di India (26 persen), Indonesia (10 persen), China (6,8 persen), Filipina (6,8 persen) dan Pakistan (6,3 persen).

Sebagai informasi, TB adalah infeksi bakteri menular pada paru-paru yang umumnya menyebar melalui udara. Sebagian besar infeksi tuberkulosis tidak bergejala dan tidak menular.

Namun, TB yang ditandai dengan batuk, demam, nafsu makan berkurang, dan berat badan turun mampu menjadi penyakit super menular dan berbahaya jika tidak diobati, bahkan mengakibatkan kematian.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 21 Penyakit yang Pengobatannya Tak Gratis Meski Punya BPJS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular