
Ribut-Ribut Pengawalan Byeon Woo-seok, Bos Bandara Incheon Bilang Gini

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktor dan model Korea Selatan, Byeon Woo-seok, tengah jadi sorotan. Kali ini, bintang yang namanya meledak lewat drama Korea (drakor) "Lovely Runner" itu dikritik karena pengawalannya yang ketat sebelum berangkat ke Hong Kong. Hingga memicu perdebatan panas di media sosial dan di Korea Selatan, bahkan sampai menyeret isu HAM.
Warganet saling jawab dan saling kritik di media sosial, mengenai kronologi dan kejadian sebenarnya pada saat Byeon Woo-seok akan berangkat ke Hong Kong. Di tengah keriuhan itu, pengelola/ operator Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan pun buka suara.
Operator bandara berjanji akan mengambil tindakan untuk mencegah keamanan yang berlebihan terhadap artis di bandara. Hal ini dilakukan seiring dengan munculnya sederet kritik akibat pengamanan aktor Byeon Woo-seok dinilai berlebihan.
"Ini baru pertama kali terjadi sejak bandara dibuka. Jadi, kami tidak dapat memperkirakannya dan tidak menyiapkan tindakan pencegahan," ujar Presiden Perusahaan Bandara Incheon, Lee Hag-jae, dikutip dari Korea JoongAng Daily, Sabtu (20/7/2024).
Sebelumnya, Byeon Woo-seok dikritik keras oleh warganet karena dikawal terlalu berlebihan saat hendak berangkat ke Hong Kong melalui Bandara Incheon untuk fanmeeting (jumpa penggemar) Asia, "Summer Letter".
Dilaporkan, pengawalan Byeon Woo-seok bahkan sampai menutup gerbang, menyorot lampu ke arah penumpang di ruang tunggu bandara, dan memeriksa tiket serta paspor beberapa penumpang secara sewenang-wenang.
Perwakilan dari perusahaan keamanan alias pihak pengawalan Byeon Woo-seok mengklaim tindakan penutupan gerbang dan pemeriksaan tiket adalah bentuk kerja sama dengan pihak keamanan Bandara Incheon, bukan sebagai keputusan atau tindakan independen.
Menanggapi hal tersebut, operator Bandara Incheon membantah sebagian klaim yang disebutkan.
Operator Bandara Incheon mengatakan, meskipun terkadang pihaknya mengontrol salah satu dari 14 gerbang penurunan bus di Terminal 1 ketika ada risiko kepadatan, pemeriksaan paspor dan tiket yang sewenang-wenang tidak dikoordinasikan sebelumnya.
Selain itu, Bandara Incheon menegaskan, pengawalan berlebihan untuk Byeon yang terjadi di Terminal 2, terutama penutupan gerbang, bukanlah bentuk kerja sama antara pihak keamanan Byeon Woo-seok dan bandara.
Lee mengatakan, perusahaan swasta yang dalam hal ini adalah pihak keamanan Byeon Woo-seok tidak berkonsultasi dengan Bandara Incheon, tetapi hanya dengan kepolisian dan menyatakan bandara "juga diinfokan oleh polisi".
"Ratusan artis berangkat [ke luar negeri melalui Bandara Incheon] setiap tahun. Sebelumnya tidak ada kasus perusahaan keamanan swasta bereaksi berlebihan dan berperilaku tidak pantas seperti ini," kata Lee.
"Itu adalah tindakan ilegal dan situasi yang tidak masuk akal. Kami bertanggung jawab karena tidak mendeteksinya," sambungnya.
Lee menyebut pihaknya akan melakukan pemeriksaan ulang terkait waktu kapan gerbang ditutup dan mengambil tindakan tegas untuk pihak keamanan Byeon Woo-seok.
"Kami akan memastikan hal itu tidak terjadi dan terulang lagi," tegas Lee.
"Kami akan membuat aturan khusus untuk perilaku perusahaan keamanan swasta di dalam bandara dengan berkonsultasi bersama polisi dan mencari cara untuk memperkuat hukuman bagi perilaku bermasalah," lanjutnya.
Saat ini, Bandara Incheon sedang mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan terhadap perusahaan keamanan swasta yang mengawal Byeon Woo-seok tersebut.
Selain itu, perusahaan tengah menyelidiki apakah tindakan perusahaan keamanan tersebut, seperti menutup pintu masuk darat dan memeriksa tiket pesawat merupakan penyalahgunaan wewenang atau paksaan. Jika tindakan tersebut memenuhi syarat, pihaknya berencana untuk mengambil tindakan hukum.
Polisi Bandara Incheon pun sedang menyelidiki tiga penjaga keamanan dari perusahaan keamanan swasta Byeon Woo-seok atas sejumlah tuduhan, termasuk penyerangan, pemaksaan, dan menghalangi bisnis.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Byeon Woo Seok 'Lovely Runner' Dilaporkan Berpacaran, Ini Kata Agensi
