
Daftar 25 Negara dengan Tingkat Literasi Terendah, Ada Tetangga RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat membaca dan menulis. Saat ini, tingkat literasi suatu negara kerap dikaitkan dengan kemajuan suatu negara.
Meskipun merupakan salah satu bentuk hak asasi manusia yang mendasar, ternyata masih banyak negara yang memiliki tingkat literasi yang rendah. Bahkan, data UNESCO pada 2013 menunjukkan bawa 52 persen dari 774 juta penduduk buta huruf berusia 15 tahun ke atas.
Menurut data yang sama, 52 persen penduduk buta huruf itu tinggal di kawasan Asia Barat dan Asia Selatan. Secara rinci, 493 juta dari 774 juta orang dewasa yang buta huruf adalah perempuan. Bahkan, mereka disebut tidak mampu atau kesulitan membaca pesan teks, mengisi formulir, dan membaca resep dokter.
Tak hanya itu, 123 juta orang yang tidak dapat membaca atau menulis ternyata berusia 15 hingga 24 tahun. Dari rentang usia tersebut, 76 juta penduduk di antaranya adalah perempuan dan 54 juta di antaranya tinggal di India, Pakistan, Nigeria, Ethiopia, Bangladesh, Republik Demokratik Kongo, Republik Tanzania, Mesir, dan Burkina Faso.
Terbaru, daftar negara dengan tingkat literasi terendah di dunia masih "dikuasai" oleh negara-negara termiskin. Menurut laporan World Atlas, penduduk di negara yang menduduki daftar literasi terendah itu tergolong sangat miskin, bahkan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari pun sulit sehingga tak mampu lagi mengkhawatirkan pendidikan.
Pada sisi lain, tingginya angka buta huruf bagi kalangan perempuan di India, Pakistan, dan Nigeria disebabkan oleh kesenjangan sosial. Pada umumnya, perempuan menerima pendidikan yang lebih rendah di negara-negara ini dan peran mereka masih dianggap sebagai kepentingan sekunder.
Lantas, apa saja negara dengan tingkat literasi terendah di dunia? Menurut daftarnya, melansir dari World Atlas.
Sudan Selatan (tingkat literasi 27 persen)
Afganistan (tingkat literasi 28,1 persen)
Burkina Faso (tingkat literasi 28,7 persen)
Niger (tingkat literasi 28,7 persen)
Mali (tingkat literasi 33,4 persen)
Chad (tingkat literasi 35,4 persen)
Somalia (tingkat literasi 37,8 persen)
Ethiopia (tingkat literasi 39 persen)
Guinea (tingkat literasi 41 persen)
Benin (tingkat literasi 42,4 persen)
Sierra Leone (tingkat literasi 43,3 persen)
Haiti (tingkat literasi 48,7 persen)
Senegal (tingkat literasi 49,7 persen)
Gambia (tingkat literasi 51,1 persen)
Bhutan (tingkat literasi 52,8 persen)
Pakistan (tingkat literasi 54,9 persen)
Guinea-Bissau (tingkat literasi 55,3 persen)
Mozambique (tingkat literasi 56,1 persen)
Republik Afrika Tengah (tingkat literasi 56,6 persen)
Cote d'Ivoire (tingkat literasi 56,9 persen)
Nepal (tingkat literasi 57,4 persen)
Bangladesh (tingkat literasi 57,7 persen)
Timor Leste (tingkat literasi 58,3 persen)
Mauritania (tingkat literasi 58,6 persen)
Togo (tingkat literasi 60,4 persen)
(rns/rns)
[Gambas:Video CNBC]