Viral Anak Kos Koleksi Sampah, Kenali Apa itu Hoarding Disorder
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu belakangan ini, warganet dihebohkan oleh video pemilik kos yang menggerebek dan mengusir penghuni diduga pengidap hoarding disorder. Apa itu hoarding disorder?
Dalam video yang beredar melalui TikTok, seorang pemilik kos mengerebek dan mengusir penghuni secara paksa setelah menemukan kamar penuh dengan barang berserakan dan timbunan sampah. Pada video tersebut, kamar terlihat seperti "kapal pecah" hingga permukaan lantai tak terlihat.
Tidak hanya menutupi permukaan lantai, barang berserakan dan timbunan sampah itu pun turut merusak fasilitas di kamar kos, seperti dipan tempat tidur dan kamar mandi sehingga menyulut amarah pemilik. Selain itu, pemilik kos juga menemukan bahwa penghuni tersebut membiarkan alat makan penuh dengan sisa makanan hingga membusuk.
Video tersebut pun viral dan menarik perhatian warganet. Melalui kolom komentar, tidak sedikit warganet yang berasumsi bahwa penghuni kost mengidap hoarding disorder.
Lantas, apa itu hoarding disorder?
Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), hoarding disorder adalah salah satu bentuk gangguan kesehatan mental yang membuat pengidapnya "hobi" mengumpulkan atau menimbun barang-barang, termasuk tidak berguna di dalam suatu ruangan.
Bukan tanpa alasan, kebiasaan menimbun barang itu biasanya dilakukan oleh pengidap karena menilai bahwa benda yang dimiliki atau diterima akan berguna jika diperlukan, memiliki kenangan tertentu, hingga merasa aman dikelilingi barang-barang tersebut.
"Penderita akan merasa stres jika harus membuang barang-barang tersebut. Akibatnya, kumpulan barang terus menumpuk meskipun sebagian besar sudah rusak dan tidak bernilai," tulis Kemenkes RI, dikutip Rabu (17/7/2024).
Menurut Kemenkes RI, hoarding disorder cenderung sulit diobati karena sebagian besar pengidapnya tidak menyadari bahwa "hobi" yang dimiliki adalah bentuk masalah kesehatan mental.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab dari hoarding disorder. Namun, ada beberapa faktor yang diduga berpotensi jadi pemicu gangguan mental ini, yakni.
Mengalami gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Dibesarkan dalam keluarga yang tidak mengajari cara memilah barang
Memiliki keluarga yang mengidap hoarding disorder
Pernah ditinggalkan oleh orang yang dicintai
Pernah mengalami kesulitan ekonomi
Pernah mengalami kehilangan harta benda akibat kebakaran atau bencana alam
Meskipun jarang disadari oleh pengidapnya, ada beberapa gejala yang menunjukkan indikasi hoarding disorder, seperti kesulitan untuk membuang barang yang tidak diperlukan, cemas jika harus membuang suatu barang, sulit mengambil keputusan, resah jika barangnya disentuh oleh orang lain, hingga melarang orang lain untuk membereskan barang-barangnya.
(rns/rns)