
Singapura Izinkan 16 Serangga Jadi Bahan Makanan, Ini Daftarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, Badan Pangan Singapura (SFA) menyetujui spesies serangga sebagai bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi manusia.
"Dengan segera, SFA akan mengizinkan impor serangga dan produk serangga dari spesies yang dinilai memiliki tingkat kekhawatiran peraturan yang rendah," kata Badan Pangan Singapura dalam sebuah pernyataan.
Badan tersebut mengatakan daftar serangga yang disetujui berikut ini dapat diimpor, baik untuk konsumsi maupun pakan ternak untuk hewan penghasil makanan. Berikut adalah daftarnya mengutip CNBC International.
1. Lebah madu barat/lebah madu Eropa
2. Ulat sutera/ngengat sutera
3. Ngengat lilin yang lebih kecil
4. Ngengat sarang lebah/ngengat lilin yang lebih besar
5. Belatung kumbang badak raksasa
6. Larva
7. Ulat bambu
8. Ulat bambu yang lebih kecil
9. Larva kumbang
10. Belalang
11. Belalang gurun Amerika/belalang gurun
12. Belalang besar yang migrasi ke Afrika
13. Jangkrik hitam/lapangan/jangkrik berbintik dua
14. Jangkrik umum/lapangan
15. Jangkrik berpita
16. Jangkrik rumah
Beberapa restoran dan pengecer lokal telah membuat rencana untuk menambahkan serangga ke dalam daftar menu mereka.
Gastrobar Fura, yang berfokus pada keberlanjutan, mengatakan akan memasukkan protein serangga ke dalam menunya setelah mendapat persetujuan SFA. Produsen serangga, Insectyumz mengatakan akan mengimpor, mendistribusikan dan menjual berbagai serangga yang dapat dimakan.
Tidak hanya itu, restoran hidangan laut House of Seafood di Singapura juga akan memperkenalkan pilihan hidangan serangga yang menarik di samping menu saat ini.
SFA mengakui bahwa industri serangga di negara tersebut masih baru.
Namun saat mengumumkan kerangka peraturan untuk impor serangga yang dapat dimakan, SFA menekankan prioritasnya adalah memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi di Singapura.
Pedoman tersebut menetapkan bahwa serangga tersebut tidak dapat dipanen dari alam liar dan harus diproduksi di tempat yang diatur. SFA mengatakan bahwa dalam mempertimbangkan serangga baru untuk dikonsumsi, mereka harus memiliki riwayat konsumsi yang terdokumentasi sebagai makanan di luar Singapura.
Kandungan Protein Serangga
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB telah mempromosikan serangga sebagai sumber protein alternatif yang juga lebih berkelanjutan karena budidaya serangga menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca dibandingkan peternakan hewan tradisional.
Kandungan protein serangga bervariasi tergantung spesies dan tahap perkembangannya, namun secara umum, serangga mengandung protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging hewan konvensional. Sebagai contoh, 100 gram jangkrik kering mengandung sekitar 65-70% protein, sedangkan 100 gram daging sapi tanpa lemak hanya mengandung sekitar 25-30% protein.
"Serangga yang dapat dimakan mengandung protein, vitamin, dan asam amino berkualitas tinggi untuk manusia. Serangga membutuhkan lebih sedikit pakan dibandingkan domba atau sapi untuk menghasilkan jumlah protein yang setara," kata FAO.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Taylor Swift Konser 6 Hari, Singapura Benar Kasih Dana Khusus