
Geger Pengikut Sekte Sesat ini Makan Kulit Mati & Kotoran Pemimpinnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada tahun 2022 silam sempat heboh perihal sekte sesat di Thailand. Pengikut sekte itu diketahui rela memakan kotoran manusia dengan alasan kesehatan.
Sekte tersebut telah ada selama enam atau tujuh tahun. Namun, praktik mereka baru terungkap setelah penggerebekan di sebuah gubuk kayu yang menampung pertemuan anggota pada 9 Mei 2022 lalu.
Sekte yang dipimpin oleh seorang pria bernama Thawee Nanra ini dilaporkan atas sejumlah pelanggaran hukum, di antaranya yang paling mengerikan adalah praktik memakan kotoran manusia dan penemuan 11 mayat membusuk serta area gubuk yang dipenuhi ulat.
Mengutip www.detik.com, Selasa (9/7/2024), Thawee yang berusia 75 tahun kini telah ditangkap kepolisian di Tambon Dong Klang dari distrik Khon San di Chaiyaphum. Saat ditangkap, ia dikelilingi sekitar 30 pengikutnya yang sudah paruh baya.
Para pengikut Thawee tanpa rasa segan meminum air kencing hingga memakan kulit mati pemimpinnya. Hal ini sontak membuat polisi heran dan merasa mual.
Penangkapan Thawee dilakukan pada saat Covid-19 melanda dunia. Namun, para pengikut Thawee tidak menjalankan protokol kesehatan karena percaya, memakan kotoran ketuanya bisa menjauhkan mereka dari penyakit.
Karena itu, polisi menangkap Thawee Nanra atas tuduhan melanggar aturan kesehatan publik serta pembabatan lahan hutan. Thawee sendiri mengklaim dirinya sebagai 'bapak seluruh agama'. Ia juga disebut bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Saat polisi melakukan penggerebekan, mereka juga menemukan 11 jasad di lokasi. Tidak diketahui penyebab kematian mayat yang ditemukan.
Para pengikut Thawee berkilah mereka sebelumnya jatuh sakit usai mengikuti pengobatan sang ketua. Autopsi pun digelar untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Gubernur Chaiyaphum, Kraisorn Kongchalard, membenarkan penangkapan sekte sesat tersebut. Ia juga mengungkapkan peti mati berisi jenazah ditemukan di sekitar lokasi.
"Cukup meresahkan melihat ada orang yang percaya pada takhayul seperti itu, tapi ini bukan hanya soal kepercayaan pribadi lagi. Kami punya banyak mayat, dan kami harus bekerja sama dengan semua lembaga untuk mengungkap fakta seputar orang-orang ini," katanya.
Saat penegak hukum menangkapnya, Thawee berdalih dengan berkata bahwa dirinya tidak memaksa siapa pun untuk tinggal di sana, atau melakukan apa pun yang mereka tidak inginkan.
Ketika dia dibawa pergi dari rumahnya dengan mengendarai mobil polisi, para pengikutnya dilaporkan mengejar mobil tersebut ke jalan.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi Viral Nih Bund, Ini Lho Cara Membuat Milk Bun Thailand