Apa Kabar Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung Hospital Based?
Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit Pendidikan (Hospital Based). Ini lantaran kurangnya dokter spesialis di Indonesia.
Sementara itu, jumlah dokter spesialis di Indonesia mencapai 49.670. Menurut Bappenas, rasio ideal dokter spesialis, yakni 0,28 per 1.000 penduduk. Dengan demikian, Indonesia masih kekurangan 29.179 dokter spesialis. Rata-rata, terdapat sekitar 2.700 lulusan setiap tahun dari 24 fakultas kedokteran penyelenggara pendidikan dokter spesialis saat ini.
Pada program PPDS Hospital Based, Kemenkes melakukan upaya peningkatan produksi dokter spesialis, dengan lokasi pendidikan dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSP-PU).
Kemenkes sendiri menargetkan lulusan program ini memiliki kualitas setara internasional. Mutu dan kualitas program hospital based juga dijanjikan sama dengan lulusan PPDS berbasis universitas (university based).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, jumlah kuota penerimaan peserta PPDS Hospital Based Batch 1 sebanyak 38 orang. Terdapat 6 rumah sakit milik Kemenkes yang sudah ditunjuk sebagai percontohan untuk program studi dokter spesialis.
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita untuk program studi jantung adalah salah satunya. Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RSJPD Harapan Kita, Dr. dr. Basuni Radi mengatakan bahwa saat ini sedang melakukan akreditasi dengan dua spesialis pendidikan, yakni jantung dan pembuluh darah.
"Saat ini kita sedang melakukan akreditasi dengan lembaga internasional untuk menyelenggarakan pendidikan. Program PPDS berbasis RSP-PU akan berjalan bersama dengan PPDS seperti di universitas dan rumah sakit menyiapkan modul sesuai dengan kolegium masing-masing jadi tidak sembarangan," kata Basuni di RSJPD Harapan Kita, Jakarta Barat, Selasa (25/6/2024).
Basuni mengatakan bahwa kolegium yang dilibatkan dari Indonesia maupun dari luar negeri serta Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) sebagai organisasi akreditasi yang menetapkan standar pendidikan rumah sakit dari rumah sakit pendidikan terkemuka seperti Mayo Clinic dan Johns Hopkins Hospital.
Untuk masa pendidikannya sendiri yakni 4 tahun atau lebih. Saat ini, RSJPD Harapan Kita hanya menerima 6 kuota saja dan tidak dipungut biaya.
"Sama seperti universitas 4 tahun atau 4,5 tahun untuk masa pendidikannya. Saat mendaftar dan lulus maka tidak ada biaya malah mendapat honor karena mengambil spesialis. Mereka yang lulus akan bekerja bagaimana melakukan pelayanan di rumah sakit, diselingi dengan akademik, penelitian yang dibimbing oleh supervisor dan harus ada target yang dicapai juga," paparnya.
(miq/miq)