Fans KPop Merapat! Pemerintah Korea Selatan Lagi Cemas, Lakukan Ini

linda hasibuan, CNBC Indonesia
17 June 2024 12:30
Fans K-Pop melihat-lihat ruang utama, dengan berbagai foto, album, poster, dan merchandise artis K-Pop di Kantor representatif dari Indonesia/SM Entertainment. (CNBC Indonesia/Linda Sari)
Foto: Fans K-Pop melihat-lihat ruang utama, dengan berbagai foto, album, poster, dan merchandise artis K-Pop di Kantor representatif dari Indonesia/SM Entertainment. (CNBC Indonesia/Linda Sari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Selatan berupaya mendorong penerapan praktik produksi album ramah lingkungan di industri K-pop. Hal ini mengingat meningkatnya pengemasan album berlebihan yang membahayakan lingkungan.

Kementerian Lingkungan Hidup mengumumkan, mereka akan memulai layanan konsultasi dengan agensi K-pop bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan mulai bulan ini.

Adapun tujuan inisiatif ini adalah untuk memberikan edukasi kepada anggota Asosiasi Industri Rekaman Korea mengenai peraturan yang ada terkait kemasan berlebihan.

Melansir Korea Herald, saat ini tidak ada peraturan khusus untuk album K-pop, tetapi peraturan umum membatasi kemasan menjadi satu lapisan dan mengatur penggunaan ruang kosong di dalam kemasan agar tidak melebihi 50 persen.

Namun, Kementerian Lingkungan Hidup mengakui tantangan dalam menerapkan peraturan ini pada album.

"Karena album adalah produk yang dijual di seluruh dunia, sulit untuk menerapkan peraturan pengemasan dalam negeri secara seragam," kata pejabat kementerian tersebut, dikutip Senin (17/6/2024).

Kementerian Lingkungan Hidup berharap dapat mendorong kepatuhan sukarela dengan memberikan panduan kepada perusahaan produksi. Layanan konsultasi individu juga tersedia untuk agensi hiburan lokal.

Meskipun penjualan album fisik K-pop terus meningkat, mencapai lebih dari 100 juta unit per tahun, belum ada peraturan yang mengatur praktik pemasaran yang mendorong kemasan berlebihan atau pembelian dalam jumlah besar.

Penjualan album fisik di chart 400 teratas Asosiasi Industri Rekaman Korea melonjak sebesar 49 persen tahun lalu, menurut asosiasi tersebut. Serta mencapai sekitar 115,17 juta unit dibandingkan dengan 77,12 juta unit pada tahun sebelumnya.

Untuk meningkatkan penjualan, agensi K-pop telah memasukkan kartu foto yang dipilih secara acak ke dalam album rumit yang sering kali dibuat dengan kemasan yang tidak dapat didaur ulang. Kartu-kartu ini terkadang dapat meningkatkan peluang penggemar untuk menghadiri acara khusus penggemar, sehingga menyebabkan banyak orang membeli album dalam jumlah besar.

"Penggemar membeli album dalam jumlah besar karena taktik komersial perusahaan hiburan yang mengeksploitasi loyalitas penggemar," kata Lee Da-yeon, seorang aktivis Kpop4Planet, sebuah organisasi yang berfokus pada dampak lingkungan K-pop.

Mengingat besarnya ketergantungan perusahaan hiburan pada pendapatan penjualan album, beberapa perusahaan bahkan menganjurkan peraturan.

Laporan keuangan mengungkapkan, penjualan album dan musik digital menghasilkan 45 persen pendapatan grup K-pop Hybe tahun lalu, dan 46 persen pendapatan JYP Entertainment. Pada kuartal pertama tahun ini, SM Entertainment memperoleh 40 persen total pendapatannya dari penjualan album dan musik digital.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Hasil Penyelidikan Kematian Penyanyi K-Pop Park Bo-Ram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular