
Lupakan AI, Storytelling Bakal Jadi Pekerjaan Termahal di Masa Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang millionaire dan pengusaha sukses bernama Scott Galloway memberikan pengetahuan menarik mengenai keterampilan yang dibutuhkan generasi muda di tempat kerja untuk saat ini dan masa yang akan datang.
Menurut Galloway, keterampilan tersebut sejatinya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Keterampilan yang dimaksud yakni kemampuan bercerita atau storytelling. Bahkan Ia menyebut, kemampuan bercerita akan menjadi pekerjaan dengan bayaran termahal di masa depan.
Mengutip CNBC Make It, Jumat (10/5/2024), Galloway menekankan bahwa apabila dirinya dapat memberikan satu kompetensi kepada anak berusia 13 dan 16 tahun, maka itu adalah kemampuan bercerita.
Menurut dia, jenis penyampaian cerita mungkin tidak menjadi masalah, karena platform yang digunakan orang untuk berkomunikasi dapat berubah dengan cepat.
"Bagian yang penting adalah mengembangkan kemampuan menulis dengan baik, kemampuan mengartikulasikan ide dan kemampuan menyajikan ide dengan data, infografis, slideshow," kata Galloway.
Galloway menyebut pentingnya penyampaian cerita adalah alasan utama mengapa generasi muda tidak boleh hanya mengandalkan alat kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT.
"Kami tidak tahu apakah dalam lima tahun beberapa jaringan saraf akan menggantikan ChatGPT. Kami tidak tahu apakah pengkodean akan menjadi ketinggalan jaman," katanya.
Pakar manajemen sepakat bahwa memahami AI itu penting, tetapi AI bukanlah satu-satunya keterampilan yang diperlukan untuk berhasil di tempat kerja.
Pengusaha ingin merekrut kandidat dengan kombinasi soft skill dan hard skill, seperti pemikiran analitis, pemikiran kreatif, keterampilan kepemimpinan dan rasa ingin tahu, sebuah laporan dari perusahaan konsultan manajemen Oliver Wyman pada awal tahun ini.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bill Gates Prediksi Manusia Hanya Akan Kerja 3 Hari Seminggu
