YouTuber Korea Daud Kim Mau Bangun Masjid, Tapi Terhalang Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - YouTuber Muslim asal Korea Selatan, Daud Kim kembali menjadi sorotan media. Baru-baru ini, ia mengumumkan akan membangun masjid di atas tanah yang dibelinya di Incheon.
Pria berusia 30-an itu secara terbuka masuk Islam pada September 2019. Saat ini, dia memiliki dari 5,52 juta pengikut di YouTube. Ia sering memosting video dalam bahasa Inggris tentang hidupnya sebagai seorang Muslim di Korea.
Karena videonya, Daud Kim punya banyak pengikut Muslim dari seluruh dunia.
Pada 11 April lalu, Daud Kim mengatakan akan membangun masjid di tanah yang dia beli di Incheon.
"Akhirnya, dengan bantuan Anda, saya menandatangani kontrak tanah untuk membangun masjid di Incheon. Tempat ini akan segera menjadi masjid. Saya tidak percaya hari ini akhirnya tiba... Saya berencana membangun tempat salat dan studio podcast Islami untuk Dakwah untuk masyarakat Korea," tulis Kim dalam akun media Instagramnya.
Kontrak pembelian properti yang diunggahnya menunjukkan bahwa Daud Kim telah membeli tanah seluas 284,4 meter persegi di Unbuk-dong, Yeongjong-do, Jung-gu, Incheon, seharga 189,2 juta won (Rp 2,2 miliar).
Melansir The Korea Herald, Kim mengatakan bahwa ia berharap dapat mengisi tanah kelahirannya dengan tempat ibadah umat Islam, dan meminta bantuan keuangan dari para penggemarnya.
Kendati demikian, sepertinya rencana Kim untuk membangun masjid diperkirakan akan menghadapi kesulitan.
Seorang pejabat dari Jung-gu, Incheon, mengatakan melalui Kantor Berita Yonhap, bahwa Kim baru menandatangani kontrak penjualan tanah dan belum mendapatkan sertifikat kepemilikan.
Setelah mendapat kepemilikan, Kim harus mendapatkan izin mendirikan bangunan untuk membangun masjid. Untuk mencapai tujuan ini, Kim harus mendapatkan izin mendirikan masjid sebagai fasilitas keagamaan. Namun, mengingat semuanya, tidak mudah untuk mendapatkan izin ini.
Lingkungan sekitar juga menjadi pertimbangan ketika otoritas memberikan izin mendirikan bangunan. Menurut laporan Korea Herald, penentangan dari warga non-Muslim di sekitar lokasi juga merupakan potensi masalah lainnya. Banyak penolakan terhadap rencana tersebut yang diposting di komunitas online warga Yeongjong.
Kasus lain di Daegu, terjadi konflik serius antara umat Islam dan warga terkait pembangunan masjid.
Muslim setempat memutuskan untuk membangun sebuah masjid di dekat Universitas Nasional Kyungpook di Daegu karena universitas tersebut punya banyak mahasiswa Muslim dari negara lain dalam beberapa tahun terakhir.
Warga sekitar menolak dan bahkan mengumpulkan tanda tangan untuk penolakan pembangunan masjid.
Para pengunjuk rasa mengatakan keberatan mereka terkait dengan bau masakan di dalam masjid, kebisingan dan gangguan lalu lintas, namun ada juga yang berpendapat bahwa mereka didorong oleh Islamofobia.
Di negara berpenduduk kurang dari 52 juta orang, Federasi Muslim Korea memperkirakan populasi Muslim berjumlah 150.000. Sekitar 120.000 di antaranya adalah pekerja migran, terutama dari Uzbekistan, Bangladesh, Indonesia, dan Pakistan, dan 30.000 adalah pelajar asing dan pebisnis.