CNBC Insight

Sering Dipakai Saat Lebaran, Baju Koko Ternyata dari China

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
12 April 2024 09:45
Pengunjung memilih busana muslim yang di jual di sentra perdagangan tekstil, Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (14/1/2018). Beragam model busana muslim di tawarkan dengan kisaran harga Rp 180.000 hingga Rp 350.000. Soal banyaknya lapak penjual baju secara online, pedagang justru merasa diuntungkan, karena tak sedikit pelanggannya yang saat ini menjadi reseller secara online.
Foto: Pedagang baju koko di Tanah Abang, Jakarta. CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap lebaran orang Indonesia sering memakai baju koko. Biasanya, baju koko sudah menjadi identitas untuk menunjukkan ke-Islaman seseorang. Namun, belum banyak orang tahu baju koko sebenarnya bukan dari Indonesia, tetapi dari China. 

Mengenai asal pakaian ini, M Quraish Shihab dalam Islam yang Disalahpahami: Menepis Prasangka, Mengikis Kekeliruan (2018) menyebut baju koko yang dianggap baju pria Muslim ternyata berasal dari China. Memang ada kemiripan antara baju koko yang dipakai orang Islam Indonesia dengan yang dipakai sebagian orang Tionghoa non Muslim. Keduanya sama-sama berbahan kain tipis dan tidak memiliki kerah. 

Baju koko ini masuk ketika orang-orang Tionghoa datang ke Indonesia untuk berdagang dan menetap. Kedatangan mereka yang memakai baju khas tersebut membuat orang Indonesia menyebutnya baju koko. Dari sini terjadilah adaptasi dan adopsi hingga dipakai masyarakat lokal, khususnya para tokoh agama Islam di Indonesia. 

Pakaian yang tergolong sopan untuk ukuran kebanyakan orang Indonesia dan Islam ini, memenuhi syarat untuk melakukan ritual Islam. Menurut Emha Ainun Najib, awalnya baju ini hanya dipakai oleh para tokoh agama saja. Namun, karena kebiasaan santri dan masyarakat Islam sering manut dan mengikuti ajaran para pembesar, maka mereka pun mulai ikut-ikutan memakainya. Hingga lama-kelamaan baju koko itu menjadi identitas mereka.

Sampai sekarang, baju koko, yang berbahan tipis ini menjadi barang dagangan yang cukup laris menjelang lebaran. Bahannya bisa memakai bahan yang murah dan menjahitnya juga tidak rumit. Jadi tak heran jika harganya tergolong murah dan terjangkau oleh masyarakat kelas bawah.


(mfa/mfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Lebaran, Jangan Lewatkan Promo & Special Show Trans Studio Bali!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular