Korea Hapus 250.000 Video Seks Ilegal Targetkan Anak & Remaja
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan pada awal April telah menghapus hampir 250 ribu video seksual dari web yang diproduksi dan didistribusikan secara ilegal sepanjang 2023. Menurut data, jumlah video seks ilegal ini ternyata meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya.
Sebanyak 8.983 korban menerima bantuan dari pusat dukungan untuk korban pelecehan seksual online. Jumlah ini naik 12,6 persen dibandingkan tahun lalu, menurut laporan Pusat Dukungan Korban Kejahatan Seks Digital, sebuah organisasi yang berafiliasi erat dengan Kementerian Kesehatan Gender dan Keluarga.
Organisasi yang didirikan pada tahun 2018 itu didedikasikan untuk memantau dan menghapus konten seksual ilegal secara online, dan mendukung para korban dengan menghubungkan mereka ke lembaga investigasi serta bantuan hukum dan medis.
Melansir Korea Times, sebagian besar korban atau 74,2 persen penerima bantuan adalah perempuan, sedangkan 25,8 persen adalah laki-laki. Hampir 75 persen korban yang mencari bantuan berusia 10-an dan 20-an tahun.
Pelakunya sebagian besar adalah orang-orang yang baru sekali ditemui oleh para korban, misalnya melalui chat online, yaitu sebesar 37,8 persen dari total jumlah korban, diikuti oleh pelaku yang tidak diketahui identitasnya sebanyak 22,9 persen dan orang asing sebanyak 20,8 persen.
Sebagian besar konten seksual ilegal diunggah ke situs porno, sebanyak 114.672 kasus atau 46,7 persen, kemudian 29,9 persen dari video seks ilegal ditemukan di mesin pencari dan 14,5 persen di media sosial.
Seorang pejabat kementerian gender menyebutkan ada pemeriksaan pendahuluan terhadap konten seksual ilegal yang menargetkan anak-anak atau remaja. Itu artinya, harus ada penguatan kerja sama dari lembaga investigasi, sebagai alasan melonjaknya jumlah konten yang dihapus.
Tahun lalu, ada 35.725 item berisi konten seksual yang menampilkan anak-anak dan remaja yang dihapus dari web, naik 2,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(hsy/hsy)