Pendaki Everest Kini Wajib Bawa Turun Kotoran Sendiri

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
23 March 2024 19:30
everest, nepal. AP/Niranjan Shrestha
Foto: everest, nepal. AP/Niranjan Shrestha

Jakarta, CNBC Indonesia - Buang air menjadi tantangan bagi mereka yang mendaki titik tertinggi di bumi, Gunung Everest. Dan, ini akan menjadi lebih rumit karena otoritas setempat akan menerapkan protokol baru soal buang air kecil dan besar mulai bulan depan

Mengutip The Guardian, pendaki Everest diwajibkan untuk membuang kotoran mereka sendiri saat melakukan perjalanan naik dan turun gunung.

Polusi dari kotoran manusia di Everest telah menjadi masalah selama bertahun-tahun. Sebagai tanggapannya, pada musim ini pihak berwenang membuat aturan bahwa para pendaki harus membuang kotoran mereka dari gunung menggunakan tas yang dapat terbiodegradasi.

Seorang pejabat di kota pedesaan Pasang Lhamu, salah satu otoritas yang bertanggung jawab atas sisi gunung Nepal, mengatakan ini adalah perubahan peraturan yang permanen.

"Dengan mewajibkan penggunaan kantong kotoran yang dapat terurai secara hayati, kami berharap dapat memulai perubahan positif yang signifikan dan melindungi situs warisan dunia ini dari kerusakan lebih lanjut yang disebabkan oleh polusi kotoran manusia," tulis ketua kotamadya Mingma Sherpa melalui email.

"Ini akan menjadi aturan permanen mulai Everest Summit musim depan," imbuhnya.

Salah satu pendaki yang akan menjalankan ekspedisi ke Everest, Allan Cohr, mengaku telah diberikan rincian tentang bagaimana peraturan tersebut.

"Mereka memberi setiap pendaki sejumlah tas, jadi itu adalah tas pembentuk gel pengentasan sampah. Bahan-bahan tersebut memiliki komposisi kimia yang mengeraskan tinja dan menghilangkan bau," kata Cohr.

"Mereka membagikannya kepada semua pendaki dan semua Sherpa, Anda menggunakan tas-tas itu di Kamp I, Kamp III dan Kamp IV atau di lokasi lain mana pun yang harus Anda tuju dan pemahaman saya adalah bahwa semuanya dikumpulkan di Kamp II dan diterbangkan keluar," jelasnya.

"Mereka mengatakan akan memeriksa tas-tas itu, apakah mereka melakukan itu, saya tidak tahu," sambungnya.

Sebelumnya, pendaki diharapkan menggali lubang sebagai cara membuang kotoran mereka.

Asosiasi Pendaki Gunung Nepal, yang dapat mengeluarkan izin bagi para pendaki, belum memperbarui panduannya. Situs webnya meminta orang-orang untuk buang air besar di lubang-lubang kecil yang ditutup dengan salju setelah digunakan.

Jamban sementara yang digunakan wajib digali sedalam minimal 20 cm. Jika pendaki tidak mampu menggali lubang, maka asosiasi meminta agar kotoran manusia dibiarkan terkena sinar matahari dengan cara ini pembusukan akan lebih cepat terjadi.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berkat Sepatu Bot, Misteri Everest Selama 1 Abad Terungkap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular