Mengenal Kista Ovarium & Gejalanya Seperti Dialami Kiky Saputri

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
20 March 2024 09:30
Ilustrasi rahim. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi rahim. (Dok. Freepik)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Komika perempuan asal Indonesia, Kiky Saputri mengalami keguguran pada usia kehamilan 10 minggu akibat kista ovarium. Selain mengalami keguguran, ovarium kiri Kiky juga terpaksa diangkat akibat kista sebesar 5,1 cm dari sebelumnya 3,8 cm.

Melansir dari detikhot, dokter mengungkapkan bahwa ovarium kiri Kiky sudah diselimuti kista sehingga terpaksa harus diangkat. Hal tersebut dilakukan agar kista tidak berkembang dan menjalar ke organ tubuh lainnya.

Sebagai informasi, ovarium adalah organ reproduksi yang berperan dalam memproduksi sel terus, proses reproduksi, dan menstruasi. Lantas, apa itu kista ovarium yang dialami Kiky?

Melansir dari laman resmi Mayo Clinic, kista ovarium adalah penyakit yang umum terjadi pada perempuan berupa kantong berisi cairan di dalam atau permukaan ovarium. Dalam beberapa kasus, penyakit yang seringkali tidak menimbulkan rasa sakit dan gejala ini dapat membuat ovarium penderitanya terpaksa diangkat.

Namun, Mayo Clinic juga menyebutkan bahwa sejumlah kasus kista ovarium tidak berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Meskipun demikian, kista ovarium tidak dapat disepelekan karena dapat berpotensi bengkok atau pecah sehingga menyebabkan gejala serius.

Penyebab Munculnya Kista Ovarium

Menurut Mayo Clinic, kebanyakan kista ovarium terbentuk akibat siklus menstruasi yang disebut kista fungsional. Ovarium menumbuhkan kista kecil yang disebut folikel setiap bulan.

Adapun, folikel menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dan pecah untuk melepaskan sel telur saat ovulasi. Folikel bulanan yang terus tumbuh dikenal sebagai kista fungsional. Terdapat dua jenis kista fungsional, yakni.

1. Kista Folikel

Pada sekitar setengah siklus menstruasi, sel telur akan keluar dari folikel untuk selanjutnya bergerak ke saluran tuba. Kista folikuler muncul ketika folikel tidak pecah, tidak melepaskan sel telur, dan terus berkembang.

2. Kista Korpus Luteum

Setelah melepaskan sel telur, folikel akan menyusut dan mulai memproduksi estrogen dan progesteron untuk pembuahan. Namun, terkadang lubang tempat asal telur tersumbat sehingga menumpuk di dalam korpus luteum (folikel) dan menyebabkan kista.

"Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa sakit, dan sering hilang dengan sendirinya dalam dua hingga tiga siklus menstruasi," tulis Mayo Clinic.

Selain itu, setidaknya ada enam faktor risiko yang memicu tumbuhnya kista ovarium, yakni usia, masalah hormonal, kehamilan, endometriosis, infeksi panggul yang parah, hingga kista ovarium sebelumnya.

Gejala Kista Ovarium

Kebanyakan kasus kista ovarium tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya. Namun, kista ovarium yang besar dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti.

  1. Nyeri panggul yang mungkin muncul dan hilang

  2. Rasa penuh, tertekan, atau berat di perut (abdomen)

  3. Kembung

  4. Nyeri haid yang luar biasa


(rns/rns)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular