Ternyata! Segini Gaji Bersih Dokter Korsel yang Mogok Kerja & Demo

Verda Nano Setiawan & Rindi Salsabila Putri, CNBC Indonesia
Minggu, 03/03/2024 20:20 WIB
Foto: Para dokter Korea Selatan meneriakkan slogan-slogan dalam pertemuan menjelang protes di depan Kantor Kepresidenan, untuk memprotes kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, 25 Februari 2024. (REUTERS/SOO-HYEON KIM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan dokter muda di Korea Selatan kompak mengajukan pengunduran diri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan baru pemerintah. Adapun dokter muda yang mengundurkan diri jumlahnya hampir tembus 9.000 orang sejak 20 Februari 2024 lalu.

Melansir The Washington Post, aksi ribuan dokter tersebut menuntut pemerintah untuk membatalkan keputusan menambah jumlah mahasiswa kedokteran karena dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Selain itu, para dokter muda dan residen mengaku khawatir terkait meningkatnya persaingan, ketakutan akan tuntutan hukum malpraktek medis, dan tidak sepadannya jumlah gaji yang diterima dengan total jam kerja.


"Mereka (para dokter) adalah orang-orang yang begadang sepanjang malam dan bekerja lebih dari 80 jam seminggu," kata Asosiasi Residen Magang Korea dalam sebuah pernyataan di media sosial, dikutip Minggu (3/3/2024).

Lantas, berapa gaji para dokter di Korea Selatan?

Dilansir dari The Korea Herald, Korea Selatan adalah salah satu negara dengan gaji dokter tertinggi di antara negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Hal ini didasari karena jumlah dokter di Negeri Ginseng terendah kedua di antara negara anggota OECD sehingga permintaan layanan kesehatan turut tinggi.

Menurut laporan Statistik Kesehatan OECD pada 2023, rata-rata gaji dokter spesialis di Korea Selatan pada 2020 adalah sebesar US$ 192.749 atau sekitar Rp 3,03 miliar (asumsi kurs Rp 15.733/US$). Angka tersebut 60 persen lebih tinggi dari rata-rata OECD.

Sementara itu, dokter yang membuka praktik mandiri rata-rata memperoleh pendapatan tahunan sebesar US$ 298.800 atau sekitar Rp 4,69 miliar. Sedangkan, dokter spesialis yang membuka praktik mandiri rata-rata memperoleh pendapatan US$ 234.967 atau sekitar Rp 3,69 miliar per tahun.

Menurut catatan yang sama, jumlah tersebut masih tertinggi kedua setelah Belgia, yakni dengan gaji sebesar US$ 337.931 atau sekitar Rp 5,31 miliar per tahun pada 2021.

Alasan utama mengapa dokter-dokter di Korea Selatan memperoleh gaji yang lebih besar daripada negara OECD lainnya karena jumlah tenaga profesional medis yang terbatas di tengah tingginya permintaan terhadap layanan kesehatan.

Foto: Dokter Korea Selatan berbaris untuk memprotes kebijakan medis pemerintah di depan kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 25 Februari 2024. (REUTERS/SOO-HYEON KIM)
Dokter Korea Selatan berbaris untuk memprotes kebijakan medis pemerintah di depan kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 25 Februari 2024. (REUTERS/Kim Soo-Hyeon)

Pada 2021, Korea Selatan mencatat bahwa 1.000 orang ditangani oleh rata-rata 2,6 dokter aktif, termasuk praktisi pengobatan tradisional Korea. Angka ini hanya melampaui Meksiko yang berjumlah 2,5 dokter.

Jika praktisi pengobatan tradisional tidak diikutsertakan, Korea Selatan menempati posisi terbawah di antara negara-negara OECD. Sebagai informasi, Austria, Norwegia, dan Jerman memiliki masing-masing 5,4; 5,2; dan 4,5 dokter per 1.000 orang.

Selain itu, Korea Selatan juga menduduki peringkat rendah dalam jumlah lulusan sekolah kedokteran, yakni hanya 7,3 per 100 ribu orang. Namun, permintaan terhadap layanan medis masih tinggi.

Pada 2021, rata-rata jumlah konsultasi rawat jalan tahunan yang diterima warga negara Korea Selatan adalah 15,7. Angka ini merupakan jumlah tertinggi di antara negara-negara OECD dan 2,6 kali lebih besar dari rata-rata OECD yang sebesar 5,9.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 1VERSE Resmi Debut, Pembelot Korea Utara Jadi Idol K-Pop