Eks Pemain Barca Dani Alves Dipenjara Akibat Kasus Pelecehan Seksual
Jakarta, CNBC Indonesia - Legenda FC Barcelona, Dani Alves, resmi dinyatakan bersalah atas dugaan kasus pelecehan seksual pada 2022 lalu dan dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara serta denda sekitar Rp2,53 miliar.
Melansir dari ESPN, Pengadilan Tinggi Katalan (Catalonia) memutuskan bahwa Alves terbukti bersalah atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di klub malam Barcelona pada 2022 lalu. Selain hukuman 4,5 tahun penjara, Alves juga wajib membayar denda sebesar 150 ribu euro atau sekitar Rp2,53 miliar (asumsi kurs Rp16.903/euro) kepada korban.
Dalam pembelaannya, Alves mengaku bahwa hubungan seks yang dituding sebagai pelecehan itu dilakukan atas dasar suka sama suka atau persetujuan kedua pihak. Namun, korban menyangsikan pernyataan tersebut dengan memberikan bukti berupa cedera lutut akibat Alves mendorong korban ke lantai.
Selain itu, korban juga mengatakan bahwa sosok bernama lengkap Daniel Alves da Silva itu melakukan sejumlah perbuatan yang membuat ia "menderita". Atas dasar bukti tersebut, korban mengaku puas dengan hukuman yang dijatuhkan kepada Alves.
"Kami puas karena hukuman tersebut mendukung apa yang kami katakan selama ini, yakni korban mengatakan yang sebenarnya dan dia menderita," ujar anggota tim kuasa hukum korban, David Saenz, dikutip Jumat (23/2/2024).
Meskipun demikian, tim kuasa hukum korban tetap akan menganalisis hukuman tersebut untuk mengetahui apakah sesuai dengan tingkat "kejahatan" yang dilakukan. Sementara itu, pengacara Alves mengaku tidak setuju dengan hukuman tersebut.
"Kami akan mengajukan banding. Saya masih yakin Dani Alves tidak bersalah. Kami belum membaca seluruh kalimatnya karena sangat panjang, tapi kami akan mempelajarinya secara detail," kata pengacara Alves, Ines Guardiola.
Dilaporkan, jaksa penuntut mengajukan hukuman untuk Alves berupa penjara se;a,a sembilan tahun dan korban meminta 12 tahun. Namun, pengadilan memutuskan hukuman menjadi 4,5 tahun dengan pertimbangan bahwa Alves telah memilih untuk membayar kompensasi kepada korban.
Pengacara korban, Ester García, mempertanyakan apakah adil jika terdakwa yang memiliki uang dapat "membayar" hukuman yang lebih ringan.
"Saya memiliki hak untuk mengambil tindakan hukum dan berdasarkan pemahaman saya dari sudut pandang hukum harus ada banding," kata García.
Meskipun begitu, García mengatakan bahwa kliennya puas karena pesepak bola asal Brasil itu dinyatakan bersalah.
"Pada akhirnya, mereka percaya padaku," kata korban, menurut García.
Kronologi Kasus Pelecehan Seksual
Pada Januari 2023 lalu, mantan pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu ditangkap kepolisian atas tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di kamar mandi klub malam pada 31 Desember 2022. Sejak penangkapan itu, Alves ditahan di penjara praperadilan preventif di Spanyol dan hakim menolak permintaan jaminan serta menilai sosok berusia 40 tahun itu berisiko melarikan diri.
Pada awal Februari 2024, kasus dugaan pelecehan seksual ini telah disidang selama tiga hari di Barcelona. Alves disebut sempat mengubah cerita untuk yang kelima kalinya sebelum persidangan dimulai.
Pada awalnya, pemain bek kanan itu bersikeras bahwa ia tidak mengenal perempuan yang menuduhnya. Kemudian, ia mengaku bertemu perempuan itu dikamar mandi klub, tetapi tidak terjadi apa-apa.
Saat dihadapkan dengan bukti biologis, Alves kembali mengubah pengakuannya dengan mengatakan bahwa ia melakukan seks oral atas dasar persetujuan bersama.
Saat hasil tes biologis lebih lanjut telah keluar, Alves mengaku bahwa ia berhubungan seks dengan perempuan tersebut atas dasar persetujuan bersama. Ia berbohong demi menyembunyikan perselingkuhan dari istrinya.
Menjelang sidang, Alves kembali mengubah pernyataan dengan mengatakan bahwa ia mabuk pada malam kejadian.
"Saya bukan tipe laki-laki yang seperti itu," kata Alves menjawab pertanyaan di persidangan terkait apakah dia telah memaksa korban berhubungan seksual.
Korban mengaku kepada jaksa penuntut negara bahwa dia berdansa dengan Alves dan rela memasuki kamar mandi. Namun ketika ingin pergi, Alves tidak mengizinkan dan menampar, menghina, serta memperkosa perempuan tersebut.
Pernyataan itu pun langsung dibantah oleh Alves. Pemain Tim Nasional (Timnas) Brasil itu mengatakan, korban tidak pernah meminta untuk pergi dan tidak ada menolak ajakan hubungan seksual. Selain itu, Alves juga mengaku tidak menampar atau menghina korban.
"Kami berdua bersenang-senang," kata Alves.
Selama persidangan yang berlangsung selama tiga hari, seorang teman dan sepupu mengatakan bahwa korban terlihat "putus asa" setelah keluar dari kamar mandi. Sementara itu, petugas polisi mengatakan bahwa korban "sangat terguncang" dan mengaku bahwa bahwa ia telah diserang secara seksual oleh Alves.
Psikolog forensik yang memeriksa korban mengatakan bahwa perempuan tersebut mengalami gejala pasca-trauma.
(hsy/hsy)