Ahli Ungkap Cara Sembuhkan Asam Lambung & GERD Tanpa Obat

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Rabu, 21/02/2024 10:05 WIB
Foto: Image by Robystarm via Pixabay

Jakarta, CNBC Indonesia - GERD merupakan kondisi yang patut diwaspadai. Sebab hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih berbahaya jika tidak diobati dengan baik.

Penderita GERD bisa mengalami asam lambung naik lebih dari 2 kali dalam seminggu. Ada banyak hal yang dapat memicu naiknya asam lambung, mulai dari telat makan, konsumsi makanan pedas, dan makanan berlemak.

Pada kasus asam lambung yang parah, obat resep mungkin diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kerongkongan. Meski begitu, ada cara lain yang bisa dicoba untuk menurunkan asam lambung tanpa obat.


Dokter Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy menjelaskan naiknya asam lambung disebabkan oleh isi lambung yang bergerak mundur dari lambung ke kerongkongan. Ketika fungsi kerongkongan terganggu, maka kerongkongan tidak akan menutup dengan benar dan membuat isi perut kembali ke kerongkongan. Akibatnya muncul gejala asam lambung.

Makanan dan minuman tertentu ternyata dapat memperburuk permasalahan asam lambung mengalir kembali atau refluks ke dalam esofagus. Sebab makanan atau minuman itu dapat merangsang sekresi asam lambung berlebih jadi naik.

"Sensasi terbakar yang dirasakan di area dada terjadi saat asam lambung naik kembali ke tenggorokan. Saat menelan, otot di bagian bawah kerongkongan mengendur agar makanan atau minuman masuk ke perut Anda. Namun, jika otot tidak rileks atau melemah seiring waktu, asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan, yang menyebabkan iritasi dan pembengkakan," kata Direktur Medis Concepto Diagnostics, dr Tariq Mahmood.

Perawatan utama GERD dan asam lambung

Ada beberapa perawatan tanpa obat yang dapat membantu mengatasi gejala GERD. Kendati begitu, perlu diingat bahwa perubahan pola makan dan gaya hidup adalah alat yang paling efektif mencegah penyakit ini.

Studi tinjauan yang diterbitkan di Journal of Current Opinion in Gastroenterology menunjukkan perubahan pola makan adalah pengobatan lini pertama GERD, bukan obat resep. Terapi non farmakologis, seperti manajemen pola makan, saat ini dianggap sebagai cara terbaik untuk mengelola GERD.

Dalam jurnal Current Medicinal Chemistry pada 2019 juga menunjukkan pengobatan terbaik untuk penderita GERD mencakup perubahan gaya hidup. Gaya hidup yang sering memakan makanan tinggi lemak, kopi, coklat, makanan pedas, dan alkohol bisa meningkatkan asam lambung.

Penderita GERD juga harus meningkatkan asupan buah dan sayuran. Namun, pilihlah seperti pisang, melon, persik, dan pir, serta sayuran akar seperti ubi jalar, wortel, dan bit.

Makanan seperti oatmeal, yang tinggi serat, terbukti mengurangi konsentrasi nitrit lambung. Makanan kaya serat yang terbuat dari biji-bijian juga dianjurkan.

Selain cara-cara itu, ada sejumlah mekanisme perawatan lainnya saat GERD kambuh, berikut ini daftarnya:

  • Tidak makan larut malam (terutama dalam tiga atau empat jam sebelum tidur)
  • Mengoptimalkan pola makan dengan menghindari makanan dan minuman yang diketahui memicu naiknya asam lambung
  • Mengenakan pakaian yang lebih longgar agar perut Anda tidak tertekan
  • Meninggikan posisi kepala saat tidur hingga delapan inci
  • Makan makanan sehat, seimbang, rendah lemak dengan banyak serat - Diet Mediterania adalah pilihan yang baik.
  • Menurunkan berat badan
  • Berhenti merokok
  • Kurangi asupan alkohol
  • Lakukan latihan fisik secara teratur atau olahraga
  • Hindari olahraga yang mengencangkan perut, seperti senam atau angkat beban, atau olahraga intensitas tinggi, seperti lari cepat atau bersepeda cepat.

(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Preventive Care Jadi Arah Baru Bisnis Layanan Kesehatan