Alasan Ilmiah Serangan Jantung Sering Terjadi saat Musim Hujan

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
31 January 2024 15:20
Ilustrasi sakit jantung. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi sakit jantung. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan jantung adalah salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini juga terkenal sebagai "pembunuh senyap" atau silent killer.

Laman resmi Kementerian Kesehatan mencatat bahwa kasus serangan jantung lebih sering ditemukan pada musim hujan. Sebab, saat suhu udara menjadi lebih dingin, tekanan darah meningkat sehingga memaksa jantung untuk bekerja ekstra.

"Belum lagi, ketika cuaca dingin jantung juga harus bekerja lebih berat untuk menjaga suhu tubuh. Maka enggak heran kalau banyak kasus serangan jantung terjadi pada saat cuaca dingin," tulis Kemenkes RI.

Hubungan antara cuaca dingin dan serangan jantung juga sudah dikonfirmasi oleh para peneliti. 

Dalam studi yang diterbitkan di JAMA Cardiology, peneliti mengamati 3 juta data cuaca pada hari di mana terjadi hampir 275.000 kasus serangan jantung di Swedia. Data tersebut mencakup periode selama 15 tahun, dari tahun 1998 hingga 2013, yang diambil dari Swedeheart, lembaga pencatatan jantung online Swedia, dan lembaga ahli cuaca pemerintah, Institut Meteorologi dan Hidrologi Swedia.

"Orang-orang sejak dulu mengaitkan cuaca dan serangan jantung selama sekitar 100 tahun," kata David Erlinge, kepala kardiologi di Universitas Lund Swedia dan penulis utama studi tersebut.

Studi tersebut menemukan bahwa pada hari saat suhu di bawah titik beku terjadi insiden serangan jantung tertinggi. Ketika suhu naik mendekati 4 Celcius, tingkat serangan jantung menurun.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yayu Unru Sempat Pasang Ring Sebelum Meninggal, Sakit Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular