
Salim Lewat, Ini Sosok Ratu Mie Instan yang Mengguncang Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan menjadi salah satu negara yang memiliki industri produsen mi instan ternama di dunia, yakni Samyang. Penjualannya pun telah merambah berbagai benua, termasuk Amerika, melampaui penjualan produsen mi instan asal Indonesia yang dimiliki Grup Salim, Indomie, yang baru merambah pasar Afrika hingga Asia.
Di balik ketenaran Samyang saat ini, ada sosok wanita yang mampu menghadirkan produk andalan Samyang dengan mengejutkan, yakni Buldak. Produk itu sempat dipandang sebelah mata, namun kini terbukti memikat banyak lidah masyarakat dunia hingga dijajaki di ritel Amerika Serikat seperti Costco, Walmart, dan Albertsons, hingga Kroger dalam waktu dekat.
Mi yang memiliki arti harfian Ayam Terbakar dalam bahasa Korea itu ialah bikinan Kim Jung-soo, yang saat ini menduduki kursi CEO perusahaan Samyang Roundsquare. Produk yang awalnya ia hadirkan itu mulanya dianggap susah laku karena rasanya yang sangat pedas tidak bisa dimakan oleh semua orang. Namun, ia optimis penjualan di AS akan menjadi titik balik perkembangan pesat Samyang.
"Ada pasar yang sangat jelas pertumbuhannya untuk produk mi instan di Amerika Serikat," kata Kim dilansir The Wall Street Journal (WSJ), seperti dikutip Minggu (14/1/2024).
Ia menjadi CEO Samyang pada September tahun lalu. Sangat jarang bagi seorang wanita menjadi pemimpin perusahaan besar di Korea Selatan. Namun, wanita yang menjadi istri dari keluarga konglomerat Samyang itu telah membuktikan bahwa dirinya mampu mengelola perusahaan besar seperti pria Korea lainnya.
![]() Mie Samyang |
Kesuksesan Samyang saat ini sebetulnya juga tidak lepas dari semakin meningkatnya permintaan produk makanan yang mudah dimasak dan murah, seperti mi instan. Nilai pasar mi instan dunia pada 2023 berdasarkan perkiraan Euromonitor International adalah US$ 50 miliar, atau naik sekitar 52% dari catatan lima tahun lalu.
Pendorong utama nilai pasar mi instan dunia itu adalah pasar Amerika Serikat, yang relatif belum tergarap produk itu. Peluang itulah yang dilihat Kim untuk terus meningkatkan ekspansi bisnisnya ke Amerika hingga Eropa, di tengah tren makin banyaknya permintaan mi di negara-negara kawasan itu.
Samyang pun kini menjadi produk mi instan premium terlaris, versi Walmart. Sementara itu, Costco baru mulai menjual berskala nasional untuk produk Samyang, setelah menganggap keberhasilan penjualan di kawasan West Coast. Chief merchandising officer Costco Jennifer Saenz bahkan mengatakan, kemasan Samyang yang cerah menjadi salah satu faktor pencuri perhatian konsumen.
"Kami terkesan dengan rasa dan kualitas produk dan melihatnya memiliki potensi besar untuk memenuhi permintaan mi instan yang terus meningkat," kata Saenz.
Dengan agresivitas ekspor Samyang, saham perusahaan pimpinan Kim itu pun naik 70% pada 2023. Firma riset perusahaan Korea, Score, bahkan menyebutnya sebagai CEO yang mampu berhasil memimpin industrinya di tengah perusahaan besar Korea yang dipimpin pria yang mayoritas adalah pewaris dari para pendirinya, seperti Samsung, LG, dan Hyundai.
Sepak Terjang Sang Ratu Samyang
Kim tidak menduduki kursi CEO saat kondisi perusahaan mudah. Meski sudah berdiri sejak 1961 dan terus berkembang pesat hingga 1998, Samyang sempat bangkrut akibat krisis keuangan Asia. Kim saat itu menikah dengan anak dari pimpinan Samyang dan telah memiliki dua anak kecil. Namun, ia malah diminta mertuanya bergabung ke perusahaannya.
Kim menjabat sebagai kepala penjualan kala itu. Namun, ia juga ditugasi untuk mengurus berbagai lini produksi perusahaan sebagai bentuk efisiensi karena tekanan krisis finansial saat itu. Ia pernah dikirim ke China untuk mencari bawang yang harganya lebih murah, hingga ke Malaysia untuk mencari pemasok minyak sawit termurah.
"Saat itu hanya ada keputusasaan," kata Kim, dari kantor Samyang di Seoul yang dibangun di atas lokasi bekas pabrik perusahaan. Kantor pusat yang asli dijual karena bangkrut.
Pada 2006, setelah keuangan Samyang stabil, Kim pun menjadi salah satu wanita yang mencetuskan produk baru, yakni kuah bening ramen instan. Padahal, saat itu, hampir semua ramen instan berkuah di Korea Selatan disajikan dengan kaldu merah.
Selain itu, Kim juga menjadi pencetus Buldak, produk yang viral setelah debutnya pada 2012. Produk super pedas dari Samyang itu mendapatkan perhatian dunia setelah banyak influencer mengunggah video mereka memakan mi kuah berwarna merah tua itu di YouTube.
Popularitas merek ini semakin meroket ketika bintang K-pop seperti BTS dan BLACKPINK turut memviralkan produk ini. Samyang tidak membayar para bintang untuk mempromosikan produknya. "Para kreator mengekspresikan diri mereka dengan cara yang organik dan jujur," kata Kim.
Terjerat Kasus Penggelapan Dana
Di balik kesuksesannya dengan Samyang, Kim dan suaminya sempat terjerat kasus hukum pada 2020, etika diduga menggelapkan dana perusahaan sekitar 5 miliar won atau US$ 3,8 juta. Jaksa penuntut mengatakan bahwa pasangan tersebut telah membuat perusahaan cangkang yang melakukan transaksi palsu dengan afiliasi Samyang, memasok kotak dan bahan-bahan.
Dari tahun 2008 hingga 2017, suami Kim diduga menerima pembayaran bulanan yang digunakan untuk membiayai perawatan rumah, sewa mobil, dan tagihan kartu kredit pasangan tersebut. Akibatnya, ia dituntut hukuman penjara 3 tahun, dan kim mendapatkan hukuman percobaan.
Pada Agustus tahun lalu, Kim diberi pengampunan oleh presiden, sehingga catatan hukumnya terhapus. Dia pun diangkat sebagai CEO Samyang Roundsquare pada bulan berikutnya. Putra mereka yang berusia 29 tahun baru-baru ini dipromosikan menjadi kepala strategi Samyang Roundsquare.
Kim pun kin bercita-cita supaya Saus Buldak, yang kini terjual terpisah dengan mi instannya bisa ikut dijajakan di perusahaan makanan cepat saji seperti McDonald's. Ia berpendapat, makanan super pedas masih akan menjadi tren makanan masyarakat dunia ke depan.
"Kami memperkirakan tren pedas akan terus berlanjut dan membuka pintu bagi variasi pedas baru," kata Kim.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]