Lagi Musim Hujan, Kemenkes Warning Penyakit Mematikan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian besar wilayah di Indonesia sudah memasuki musim hujan. Berkaitan dengan cuaca ekstrem dan potensi banjir di sejumlah wilayah akibat hujan lebat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman leptospirosis.
Menurut Kemenkes RI, leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri dari genus leptospira yang patogen. Di beberapa negara, penyakit yang diduga memiliki penyebaran terluas di dunia ini dikenal sebagai "demam urine tikus".
Pertahunnya, leptospirosis diperkirakan menimbulkan 1,03 juta kasus terinfeksi dan 58.900 kematian. Adapun, negara yang paling berpotensi terjangkit penyakit ini adalah negara iklim tropis dan sub-tropis, terutama negara kepulauan dengan curah hujan dan potensi banjir yang tinggi.
Di Indonesia, sumber utama penular leptospirosis adalah tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing. Biasanya, leptospirosis ditularkan melalui urine atau air kencing binatang yang mengandung bakteri leptospira.
"Infeksi dapat terjadi dengan kontak langsung atau melalui kontak dengan air sungai, danau, selokan, lumpur, atau tanah yang terkontaminasi bakteri Leptospira," tulis Kemenkes RI melalui laman resminya, dikutip Jumat (12/1/2024).
"Penyakit ini berkembang di alam diantara hewan, baik liar maupun domestik, dan manusia menjadi host yang merupakan infeksi akhir atau terminal karena belum terlaporkan infeksi dari manusia ke manusia," lanjut Kemenkes RI.
Gejala Leptospirosis dan Masa Inkubasi
Masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di wilayah banjir dan pemukiman banyak tikus; sering beraktivitas di sungai; rutin melakukan olahraga air; dan berprofesi sebagai petani, peternak, petugas kebersihan, hingga petugas pemotongan hewan adalah pihak yang paling berisiko tertular leptospirosis.
Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana gejala leptospirosis. Berikut daftarnya.
Demam di atas 38 derajat Celsius
Sakit kepala
Badan lemah
Nyeri betis hingga sulit berjalan
Kemerahan di selaput putih mata
Mata dan kulit kekuningan
Pembesaran hati dan limpa
Tanda-tanda kerusakan ginjal
"Masa inkubasi leptospirosis antara dua hingga 30 hari dengan rata-rata berlangsung tujuh sampai 10 hari," ungkap Kemenkes RI.
Daerah Sebaran Leptospirosis di Indonesia
Menurut Kemenkes RI, sejumlah wilayah RI adalah daerah epidemis leptospirosis. Sejumlah provinsi yang pernah melaporkan kasus leptospirosis adalah.
DKI Jakarta
Banten
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Maluku
Sumatra Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Kepulauan Riau
Bali
Peringatan cuaca ekstrem dari BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan dan banjir di awal tahun 2024.
"Kita lihat pantauan dari data citra radar kami, satelit kami, seminggu terakhir khususnya di DKI dan Jabodetabek secara umum mengalami hujan bervariasi, ringan bahkan sangat lebat sehingga menimbulkan banjir di wilayah-wilayah tertentu," ungkap Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Kamis (11/1/2024).
Lebih lanjut, Andri mengatakan bahwa Jabodetabek mulai merasakan dampak puncak musim hujan yang sebelumnya diprediksi mulai masuk pada Januari hingga Februari 2024.
"Kami juga pernah sampaikan di akhir tahun bahwa untuk DKI dan Bodetabek perlu waspadai puncak musim hujan mulai masuk di Januari hingga Februari," kata Andri.
"Ini sudah mulai terasa dampaknya dan dari hasil analisis terakhir kami pun ini akan masih berlanjut untuk sepekan ke depan," imbuhnya.
(hsy/hsy)