
Glenfiddich Gaungkan Semangat Where Next & Produk Terbaik

Jakarta, CNBC Indonesia - Brand whisky asal Skotlandia, Glenfiddich, memperkenalkan empat produk terbaik dan tiga Maverick pilihan, yang mampu mewakili inovasi dan kreasi tanpa henti. Melalui Where Next Club, Glenfiddich membawa mereka yang mengusung perubahan yang mengedepankan budaya, inspirasi, dan warisan selama 130 tahunnya.
Glenfiddich memperkenalkan koleksi mewahnya yang dibuat dengan keterampilan luar biasa serta rasa yang khas. Koleksi ini terdiri dari Glenfiddich 12 Year Old, Glenfiddich 15 Year Old, Glenfiddich 18 Year Old, serta koleksi seri mewah, Glenfiddich 21 Year Old Gran Reserva.
Masing-masing memiliki ciri khas dan keunikan yang lezat. Glenfiddich 12 Year Old dengan rasa khas Skotlandia yang terjaga dengan baik, memiliki cita rasa fresh pear, dan subtle oak. Kemudian Glenfiddich 15 Year Old memiliki rasa yang kompleks dan intens dengan Tasting notes: warm spice, honey rich fruit.
Glenfiddich 18 Year Old, memiliki konsistensi dan karakter yang luar biasa dari masa penggabungan yang intens, dan hasil akhir yang hangat dan istimewa. Seri ini memiliki Tasting notes: oak, baked apple, cinnamon.
Akhirnya, Glenfiddich 21 Year Old Gran Reserva sebagai whisky Speyside tradisional yang menawan, dengan Tasting notes: vanilla, sweet toffee, fig.
Keunikan dan inovasi yang dihadirkan pun sejalan dengan karakter Maverick terpilih dalam 'Where Next Club', yakni Joko Anwar, Amalia Wirjono, dan Samuel Wongso. Maverick merupakan sebutan bagi tokoh-tokoh yang mampu menghidupkan semangat dan pencapaian di bidangnya masing-masing, dan selalu menembus batas.
Joko Anwar sebagai sutradara selalu menantang dirinya untuk menghadirkan hal baru di genre yang berbeda, dengan Janji Joni sebagai petualangan awalnya.
Where Next baginya adalah selalu mencari hal baru, yang mencerminkan perkembangan diri dan eksplorasi cerita yang berbeda di setiap proyeknya. Hal ini membuatnya tidak pernah mengulang jenis film yang sama. Dia pun selalu menciptakan karakter dengan cermat sehingga mampu menjadi refleksi bagi penontonnya.
"KIta tidak boleh di satu tempat, dan harus kreatif di industri ini (perfilman). Kita harus mampu muncul dengan new stories," ujar Joko.
"Ketika saya membuat film, saya mencoba membuat film yang berbeda meski dengan genre yang sama, tapi saya selalu membawa perubahan," tambahnya.
Kepala Departemen Pengembangan Museum Macan, Amalia Wirjono, mengungkapkan dalam semangat Where Next dirinya selalu mencari cara baru untuk memperkenalkan kesenian dan seniman tanah air ke dunia. Menurutnya setiap orang tidak boleh berhenti belajar dan eksplorasi berbagai potensi yang ada.
"Jangan pernah berhenti belajar dan keep exploring karena kamu tidak tahu apa yang akan dihadapi dan akan kemana ke depannya," kata Amalia.
"Saya percaya pada kualitas, dan yang kami lakukan ini (di museum macan) baru di Indonesia. Dengan begitu ke museum bukan hanya people dress up, melainkan juga memiliki pengalaman baru," tutup Amalia.
Co-Owner & Desainer Jas di Wong Hang Tailor, Samuel Wongso mengatakan saat merenungkan semangat dan kesuksesannya di dunia penjahitan, dia menyoroti visi warisan yang selaras dengan Glenfiddich. 'Where Next?' bukan hanya sebuah pertanyaan, melainkan perjalanan penemuan, mirip dengan jalur yang ditempuh Glenfiddich dalam pembuatan whisky. Ini adalah undangan untuk berinovasi, mendorong batas-batas desain sambil tetap berakar pada nilai-nilai abadi Wong Hang Tailor.
"Seperti karakter khas Glenfiddich, berakar dalam tradisi namun berkembang dengan modernitas, saya membayangkan karya-karya saya mencerminkan warisan kualitas yang terkait dengan inovasi. Saya berharap melihat karya saya diwariskan dari generasi ke generasi, terus bertahan, berkembang dan istimewa," tutur Samuel.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]