
Krisis Seks di Korea, Jumlah Siswa SD Sentuh Level Terendah

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis populasi tengah menjadi isu sosial baru yang dialami banyak negara. Salah satu negara yang tengah berjuang keras menghadapi masalah ini adalah Korea Selatan.
Laporan The Korea Times pada Kamis (4/1/2024), menyebut bahwa jumlah siswa baru di Sekolah Dasar (SD) diperkirakan akan turun hingga di bawah 400.000 siswa pada tahun 2024 untuk pertama kalinya. Angka ini memberikan gambaran suram mengenai rendahnya angka kelahiran di Negeri Ginseng.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kementerian Dalam Negeri, jumlah anak yang masuk SD tahun ini berjumlah 413.056 anak pada 20 Desember. Pemerintah menghitung jumlah tersebut berdasarkan sensus yang dilakukan oleh pusat komunitas setempat hingga bulan Oktober.
Di Seoul, jumlah anak yang masuk SD tahun ini berjumlah 59.492 orang, turun 10,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlahnya menurun tajam dari 78.118 anak pada tahun 2019 menjadi 66.324 anak pada tahun 2023.
Jumlah siswa baru SD diperkirakan akan terus anjlok signifikan pada tahun-tahun mendatang karena jumlah bayi baru lahir juga menurun dengan drastis.
Pemerintah mencatat jumlah anak yang lahir pada tahun 2019 hanya ada sebanyak 302.676 jiwa, turun dari 357.771 jiwa pada tahun 2017 dan 326.822 jiwa pada tahun 2018.
Karena angka yang mengkhawatirkan ini, pemerintah telah menetapkan bahwa salah satu prioritas kebijakan utama yang akan dipusatkan pada tahun ini adalah upaya untuk mengatasi krisis populasi.
"Kita memerlukan pendekatan yang benar-benar berbeda saat kita mencari penyebab dan solusi terhadap masalah ini," kata Presiden Yoon Suk Yeol dalam pidato Tahun Barunya. "Kita harus mencari tahu alasan sebenarnya rendahnya angka kelahiran dan mengidentifikasi langkah-langkah efektif."
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melahirkan Bayi di Korea Selatan Langsung Dapat Rp350 Juta