5 Negara yang Turisnya Paling Doyan Liburan di Indonesia

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
03 January 2024 20:00
BALI, INDONESIA - MARCH 12: Tourists enjoys the beach amid the Covid-19 pandemic at Canggu Beach, Bali, Indonesia on March 12, 2022. The Indonesian government has eased the Covid-19 restriction for domestic travelers who have been fully vaccinated may travel or use any public transportation without the Covid-19 test and quarantine-free entry for international tourists into Bali as the infection case decreasing lately. (Photo by Johannes P. Christo/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengungkapkan lima negara asal wisatawan mancanegara (wisman) yang paling banyak berkunjung ke Indonesia untuk berlibur, Rabu (3/1/2024).

Sandi mengatakan, Malaysia, Australia, Singapura, China, dan Timor Leste adalah daftar negara yang penduduknya paling banyak berwisata di Indonesia selama Januari hingga November 2023.

Secara rinci, Malaysia menjadi negara asal wisman terbanyak dengan persentase 15,75 persen. Kemudian disusul oleh Australia sebanyak 12,44 persen, Singapura 11,58 persen, China 6,8 persen, dan Timor Leste sebanyak 6,37 persen.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan bahwa total jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang Januari hingga November 2023 adalah 10,41 juta. Angka ini meningkat sebesar 110,86 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 lalu.

"Kunjungan wisman ini akhirnya menggenapkan Januari sampai November 2023 10,41 juta atau sudah di atas 9,5 juta dan 8,5 juta target batas atas," ujar Sandiaga dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Rabu (3/1/2024).

"Berarti ini setara dengan 174 persen kurang lebih atau sudah sangat signifikan di atas dari proyeksi kita," imbuh Sandi.

Hingga saat ini, perhitungan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masih dalam tahap pembahasan. Namun, Sandiaga memproyeksikan kontribusi sebesar Rp120 triliun terhadap perekonomian nasional.

"Lonjakan pengunjung ada libur Nataru antara 107 hingga 110 juta dan mayoritas akan melakukan aktivitas wisata," kata Sandi.

"Kami melihat bahwa potensi perputaran untuk ekonomi, termasuk akomodasi hotel dan restoran ini mencapai total Rp108 miliar lebih, dihitung dari occupancy sekitar 70 persen selama 10 hari," lanjutnya.

Sandi mengatakan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah kamar sekitar 15.500 dengan harga kamar sekitar Rp1 juta.

"Maka proyeksi inilah yang menjadi acuan kita," ujar Sandi.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sandiaga Akui Jumlah Turis Lokal 2023 Masih Jauh dari Target

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular