
Riset: Sewa Kost/Kontrakan 50% dari Gaji Rentan Mati Muda

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Social Science & Medicine menemukan bahwa orang yang membayar biaya sewa hunian yang tidak terjangkau berisiko lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat.
Para peneliti di Universitas Princeton dan Pusat Studi Ekonomi di Biro Sensus AS menemukan bahwa mereka yang terbebani biaya sewa sebesar 50% dari pendapatannya pada tahun 2000 ternyata memiliki potensi yang 9% lebih besar untuk meninggal dalam 20 tahun ke depan, dibandingkan dengan seseorang yang membayar 30% pendapatannya untuk sewa.
Sementara itu, seseorang yang membayar 70% pendapatannya untuk sewa, memiliki kemungkinan 12% lebih besar untuk meninggal lebih cepat.
"Kami terkejut dengan besarnya hubungan antara biaya (sewa) dan risiko kematian," kata Nick Graetz, peneliti pascadoktoral di Universitas Princeton dan penulis utama studi tersebut, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (22/12/2023).
"Ini merupakan masalah yang sangat besar ketika kita mempertimbangkan berapa banyak orang yang terkena dampak kenaikan harga sewa."
Para peneliti dari Princeton berkolaborasi dengan Biro Sensus AS untuk membuat kumpulan data agar dapat memantau penyewa individu sejak tahun 2000. Mereka menganalisis jutaan catatan untuk memahami hubungan antara beban sewa, penggusuran, dan kematian masyarakat.
Selain konsekuensi dari harga sewa yang tidak terjangkau, peneliti menemukan bahwa ancaman penggusuran pun dikaitkan dengan peningkatan angka kematian sebesar 19%. Menerima keputusan penggusuran dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 40%.
Lalu, apa hubungan risiko mati muda dengan biaya sewa kost/kontrakan?
Nick Graetz menjelaskan, dalam banyak kasus, ketika harga sewa naik, banyak keluarga yang terpaksa mengurangi pengeluaran lainnya, termasuk pengeluaran penting yang mempengaruhi kesehatan mereka.
Misalnya, rumah tangga miskin yang memiliki anak dengan beban sewa yang moderat, menghabiskan 30% hingga 50% pendapatannya untuk sewa kontrakan. Dengan kondisi ini, mereka menghabiskan 57% lebih sedikit untuk layanan kesehatan dan 17% lebih sedikit untuk makanan dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak memiliki beban serupa.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Terlalu Lama Duduk Bisa Bikin Mati Muda, Ini Risetnya