6 Gejala Batu Ginjal di Tubuh Anda & Penyebabnya

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Rabu, 20/12/2023 11:05 WIB
Foto: Foto diambil pada 1 Juni 2023 dan dirilis oleh Angkatan Darat Sri Lanka pada 14 Juni 2023 menunjukkan seorang petugas medis militer mengukur batu ginjal yang dikeluarkan dari seorang pensiunan tentara yang beratnya 801 gram (28,25 ons) dan berukuran 13,37 sentimeter (5,26 inci). (AFP/-)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu belakangan ini, penyakit batu ginjal menjadi sorotan warganet setelah muncul kasus perempuan asal Taiwan berusia 20 tahun yang menjalani operasi pengangkatan lebih dari 300 batu ginjal.

Gangguan ginjal berupa massa padat yang terdiri dari kristal-kristal ini pun menjadi kekhawatiran, terutama bagi pecinta minuman boba. Sebab, pasien perempuan asal Taiwan tersebut memiliki riwayat jarang mengonsumsi air mineral dan terlalu banyak minum boba.

Sebenarnya, apa itu batu ginjal dan apa penyebabnya?


Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah kondisi terbentuknya endapan padat dan keras yang menyerupai batu di ginjal.

Sementara itu, Penn Medicine menjelaskan bahwa sejumlah kasus batu ginjal dapat muncul akibat keturunan keluarga. Namun, kondisi ini juga sering terjadi pada bayi prematur. Meskipun demikian, penyebab masalah gangguan ginjal ini tergantung pada jenis batunya.

"Batu bisa terbentuk ketika urin terlalu banyak mengandung zat tertentu yang membentuk kristal. Kristal ini dapat berkembang menjadi batu dalam waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan," papar Penn Medicine, dikutip Rabu (20/11/2023).

Berikut tiga penyebab batu ginjal yang paling umum menurut Penn Medicine.

1. Batu Kalsium

Batu kalsium adalah penyebab penyakit batu ginjal yang paling umum. Biasanya, kondisi ini paling mungkin terjadi pada laki-laki berusia antara 20 hingga 30 tahun. Untuk dapat membentuk batu di ginjal, biasanya kalsium bergabung dengan berbagai zat lain.

2. Oksalat

Selain batu kalsium, oksalat juga menjadi penyebab batu ginjal yang paling umum. Maka dari itu, penderita batu ginjal biasanya disarankan untuk menghindari makanan atau minuman yang mengandung oksalat, salah satunya adalah bayam.

Salah satu jenis senyawa organik ini ternyata juga ditemukan dalam suplemen vitamin C. Melansir dari Medical News Today, mengonsumsi vitamin C dalam jumlah tinggi secara terus-menerus mampu menimbulkan risiko penyakit ginjal, salah satunya adalah batu ginjal.

3. Dipicu Kondisi Gangguan Kesehatan Lainnya

  • Sistinuria

Penderita penyakit genetik sistinuria, yakni kondisi ketika ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino berisiko mengalami gangguan batu ginjal. Biasanya, jenis batu ginjal yang dapat terbentuk pada penderita sistinuria adalah batu sistin.

  • Infeksi Saluran Kemih

perempuan atau laki-laki yang mengalami infeksi saluran kemih (ISK) berulang juga berpotensi mengalami penyakit batu ginjal melalui batu struvit. Batu ini bisa tumbuh sangat besar dan dapat menyumbat ginjal, ureter, atau kandung kemih.

  • Asam Urat atau Kemoterapi

Asam urat adalah radang sendi yang dapat menyerang siapa saja. Penyakit yang juga disebut sebagai hiperurisemia ini ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat di dalam tubuh sehingga melebihi batas normal.

Ternyata, penderita asam urat atau pasien yang menjalani kemoterapi dapat mengalami kemunculan batu asam urat. Hal ini dipicu oleh meningkatnya kadar asam urat di dalam urine. 

Gejala batu ginjal

Umumnya, penderita batu ginjal tidak merasakan gejala sampai batu tersebut turun ke ureter atau saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih. Namun, Anda wajib mengenali tanda-tanda atau gejala umum batu ginjal, yakni.

  1. Nyeri di daerah perut atau samping punggung

  2. Nyeri di area selangkangan, testis pada laki-laki, dan vagina pada perempuan

  3. Warna urine tidak normal

  4. Urine berdarah

  5. Demam

  6. Mual dan muntah


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Tertekan, Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas