Aktor Friends Matthew Perry Mati Karena Ketamin, Apa Itu?

fsd, CNBC Indonesia
16 December 2023 08:20
Aktor Matthew Perry. (Photo by Brian Ach/Invision/AP)
Foto: Aktor Matthew Perry. (Brian Ach/Invision/AP/Brian Ach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktor Matthew Perry meninggal karena "efek akut ketamin", obat penenang yang kadang-kadang digunakan untuk mengobati depresi. Selain itu penyakit jantung merupakan faktor penyebab lainnya, menurut keternagan Kantor Pemeriksa Medis Los Angeles.

Laporan otopsi koroner mencantumkan "efek buprenorfin", obat yang digunakan untuk mengobati kecanduan oleh penggunaan opioid, sebagai faktor penyebab. Kematian Perry dinyatakan sebagai kecelakaan.

Perry, 54, yang terkenal karena perannya sebagai Chandler Bing dalam sitkom televisi terkenal tahun 1990-an "Friends", ditemukan tak bernyawa di jacuzzi rumahnya di Los Angeles pada 28 Oktober.

Kematian Perry terjadi satu tahun setelah penerbitan memoarnya, "Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing," yang mencatat perjuangannya selama puluhan tahun melawan kecanduan obat penghilang rasa sakit dan alkohol, sebuah perjuangan yang menurutnya berkali-kali hampir saja mengakhiri hidupnya.

Ketamine, obat anestesi jangka pendek dengan sifat halusinogen, digunakan untuk rekreasi terutama karena sifat "disosiatif", menurut laporan pemeriksa medis pada Perry.

"Metode pasti pemberian obat pada kasus Matthew Perry tidak diketahui," kata laporan itu yang dilansir Reuters (16/12/2023), seraya menambahkan bahwa sejumlah kecil obat tersebut ditemukan di isi perutnya.

Ketamin dalam sistem tubuh Perry kemungkinan merangsang detak jantungnya secara berlebihan sekaligus menekan pernapasannya, dan dia akan jatuh pingsan sebelum wajahnya tenggelam ke dalam air di bak mandi air panas, kata laporan itu.

Perry dilaporkan telah menjalani terapi infus ketamin untuk depresi dan kecemasan, namun pengobatan terakhirnya yang diketahui adalah satu setengah minggu sebelum kematiannya, sehingga ketamin yang ditemukan dalam sistemnya oleh pemeriksa medis merupakan yang diinjeksi setelahnya, kata laporan itu.

Ketamin dapat menyebabkan perasaan tenang dan rileks, menghilangkan rasa sakit, dan amnesia, menurut Badan Pengawasan Narkoba AS.

Ketamin juga disebut sebagai "halusinogen anestesi disosiatif" karena membuat orang merasa terlepas dari rasa sakit dan lingkungannya, dapat disuntikkan, dicampur dengan cairan, dihirup sebagai bubuk, atau diisap, kata DEA.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular