
Di Balik Gimik 'Wakanda' Anies Baswedan, Ada Suara Direbutkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Acara Debat Calon presiden (capres) perdana pada Selasa (12/12/2023) berlangsung seru. Selain menjadi ajang adu gagasan, acara Debat Capres tadi malam juga jadi ajang pertunjukan gimmick.
Kalau capres nomor urut dua, Prabowo Subianto, sudah identik dengan gimmick gaya silat dan jogetnya, capres nomor satu, Anies Baswedan semalam membawa gimmick baru yang mengambil referensi dari film populer Marvel, Black Panther: Wakanda Forever.
Saat menyampaikan pernyataan pamungkasnya, Anies secara khusus menyampaikan pesan untuk para anak muda agar memilih pemimpin yang serius.
"Bagi anak-anak muda, kita semua sadar ini pemilu masa depan. Anda pemilik masa depan. Saya yakin Anda pilih yang serius jadi presiden, bukan yang main-main jadi presiden," kata Anies.
"Ketika bicara tentang masa depan, maka saya sampaikan kebebasan pendapat dijamin, kita tidak ijinkan orang takut. Maka itu say sampaikan, Wakanda no more, Indonesia forever," imbuhnya, sambil membuat tanda X di dada.
Wakanda merupakan negeri fantasi dalam film Marvel yang menjadi kampung halaman para pahlawan super. Negeri khayalan itu digambarkan sebagai tempat yang rakyatnya sangat menjunjung budaya namun kotanya juga sangat canggih dalam hal teknologi.
Dari referensi Wakanda yang dipakai, Anies nampaknya ingin memikat para pemilih muda yang baru pertama kali akan berpartisipasi dalam pemilu. Dengan siklus pemilu di Indonesia yang digelar setiap lima tahun sekali, maka kisaran usia pemilih pemula adalah 17-21 tahun.
Memperebutkan suara pemilih muda pada Pilpres 2024
Pemilih pemula dan suara anak muda memiliki pengaruh penting dalam Pemilu 2024 mendatang. Menurut data KPU, pada Pemilu 2024 mendatang, dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT), sekitar 52 persennya adalah pemilih muda.
Jumlah pemilih pemula yang besar adalah sebuah tantangan yang harus dimenangkan para paslon.
"Jadi siapapun yang mau menang, atau kalau mau memilih pemimpin yang membawa perubahan yang baru, ya mereka harus bisa meraih suara teman-teman muda karena signifikan," kata Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyanti, seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Menurutnya, pemilih pemula mudah dipengaruhi oleh orang terdekat seperti anggota keluarga dan juga sosial media. Namun Khoirunnisa melihat mereka kini mulai semakin rasional meskipun isu-isu yang disukai belum semuanya muncul ke permukaan.
"Yang perlu didorong adalah bagaimana mereka mendapatkan informasi komprehensif terkait Pemilu ini. Karena untuk bisa meningkatkan partisipasi perlu ada transparansi, jadi harus setransparan mungkin informasi yang dibuka," ujar Khoirunnisa.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies Sorot Mega Korban KDRT di Debat Capres, Ini Kisahnya