
Pantas Anak Singapura Pintar Matematika, Ini Rahasianya

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura adalah salah satu negara maju di Asia. Maka dari itu, tak heran jika kualitas pendidikan di Negeri Singa tersebut juga jempolan.
Baru-baru ini, Singapura menduduki peringkat pertama di bidang matematika, sains, dan membaca dalam Programme for International Student Assessment (PISA) 2022. Melansir dari Straits Times, PISA atau atau Program Asesmen Siswa Internasional adalah penilaian yang dilakukan setiap tiga tahun sekali oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Jika dibandingkan pada 2018, yakni saat Singapura menduduki peringkat kedua setelah China, para siswa Singapura yang ikut serta dalam PISA 2022 mampu mempertahankan kinerja mereka di bidang matematika dan meningkat secara signifikan dalam sains.
Selain itu, hasil terbaru PISA juga menunjukkan bahwa Singapura masih memiliki banyak siswa yang berprestasi.
Sebagai contoh, 41 persen siswa di Singapura mampu memberikan hasil terbaik di bidang matematika, sementara 24 persen siswa mampu memberikan hasil terbaik di bidang sains. Siswa terbaik mencapai kemahiran tingkat lima dan enam.
Selain itu, hanya 11 persen siswa di Singapura yang berprestasi rendah dalam membaca dan hanya 8 persen yang tidak ahli dalam matematika dan sains. Umumnya, siswa yang tidak berprestasi tersebut mencapai tingkat kemahiran di bawah dua.
Rahasia siswa di Singapura pintar-pintar
Kementerian Pendidikan Singapura (MOE) mengatakan bahwa PISA 2022 ini adalah hasil yang mencerminkan dedikasi sekolah dan guru dalam mendukung pembelajaran dan kesejahteraan siswa sepanjang pandemi Covid-19.
"Siswa di Singapura telah menunjukkan bahwa mereka pandai dalam penalaran matematis, dapat membedakan informasi yang relevan dan tidak relevan, dan menggunakan pemikiran komputasional (misalnya, pengenalan pola, mendefinisikan algoritma) saat mereka memecahkan masalah kompleks dalam berbagai konteks modern," ujar MOE, dikutip Senin (11/12/2023).
Menurut MOE, kepandaian tersebut adalah keterampilan penting yang akan mempersiapkan siswa dengan baik untuk menghadapi berbagai perubahan global, seperti digitalisasi, teknologi baru, dan profesi baru.
Sementara itu, Direktur Pendidikan dan Keterampilan serta Penasehat Khusus Kebijakan Pendidikan untuk Sekretaris Jenderal OECD, Dr. Andreas Schleicher, memuji Singapura karena terus memimpin tabel peringkat global PISA.
"Singapura adalah salah satu dari sedikit negara yang tidak melihat efek negatif pada hasil pembelajaran selama pandemi," kata Dr. Schleicher.
Menurut Dr. Schleicher, ada beberapa faktor yang memengaruhi hasil baik ini, di antaranya ekspektasi yang konsisten dan tinggi terhadap siswa serta sistem pengajaran yang ketat dalam hal tuntutan kognitif dan fokus.
MOE menyebutkan bahwa para siswa di Singapura tetap mampu berprestasi meskipun sempat "dihantam" kendala pandemi Covid-19. Tidak hanya dari kalangan atas, para siswa dari kalangan rendah juga tetap mampu berprestasi.
"Siswa di Singapura tetap tampil kuat meskipun ada kendala akibat Covid-19, termasuk dari rumah tangga berstatus sosial ekonomi rendah," ujar MOE.
"Hasil menunjukkan bahwa siswa dari keluarga kurang mampu memiliki prestasi baik di dalam ketiga domain yang diuji daripada rata-rata OECD," lanjutnya.
Meskipun demikian, PISA 2022 menemukan beberapa masalah untuk siswa Singapura, yakni kesenjangan sosial dan dukungan orang tua.
Dr. Schleicher mengatakan bahwa kesenjangan sosial dalam hasil pembelajaran masih terlihat jelas di Singapura. Maka dari itu, dari segi rasa memiliki siswa, Singapura adalah negara dengan kinerja rata-rata, bukan kinerja tinggi.
"Lalu, kami telah melihat penurunan dukungan dan keterlibatan orang tua di Singapura, padahal dulu Singapura adalah negara yang kuat," kata Dr. Schleicher.
Menurut PISA 2022, masih banyak siswa di Singapura yang kurang dukungan dari orang tua. Sementara itu, beberapa di antaranya mengaku kekurangan aktivitas fisik dengan 29 persen anak sama sekali tidak berolahraga setelah sekolah.
Selain itu, Singapura juga mengalami penurunan kemampuan membaca. Namun, MOE mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh dampak perubahan kebiasaan membaca secara global.
Meskipun mengalami penurunan, Singapura masih memimpin di papan skor peringkat di bidang membaca.
Berikut daftar lengkap 10 peringkat matematika, sains, dan membaca di PISA 2022.
Matematika
Singapura: Skor 575
Makau: Skor 552
Taiwan: Skor 547
Hong Kong: Skor 540
Jepang: Skor 536
Korea Selatan: Skor 527
Estonia: Skor 510
Swiss: Skor 508
Kanada: Skor 497
Belanda: Skor 493
Skor rata-rata OECD: 472
Sains
Singapura: Skor 561
Jepang: Skor 547
Makau: Skor 543
Taiwan: Skor 537
Korea Selatan: Skor 528
Estonia: Skor 256
Hong Kong: 520
Kanada: 515
Finlandia: 511
Australia: 507
Skor rata-rata OECD: 485
Membaca
Singapura: Skor 543
Irlandia: Skor 516
Jepang: Skor 516
Korea Selatan: Skor 515
Taiwan: Skor 515
Estonia: Skor 511
Makau: Skor 510
Kanada: Skor 507
Amerika Serikat (AS): Skor 504
New Zealand (Selandia Baru): Skor 501
Skor rata-rata OECD: 476
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Rahasia Anak Singapura Paling Jago Matematika di Dunia