Ada Larangan Travel ke China Buntut Kasus Pneumonia Misterius

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 30/11/2023 16:30 WIB
Foto: AP/Wan Xiang

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang akhir tahun 2023, China mengalami lonjakan kasus penyakit pernapasan dan pneumonia pada anak-anak yang tidak biasa. Pneumonia sendiri adalah radang paru-paru karena infeksi yang salah satu gejalanya adalah sesak napas.

Kementerian Kesehatan Taiwan pada Kamis (30/11) mengimbau warga lanjut usia, sangat muda, dan mereka yang memiliki imunitas lemak untuk menghindari traveling ke China karena lonjakan kasus gangguan pernafasan. 

Mengutip laporan SCMP, Taiwan telah mewaspadai wabah penyakit di China sejak wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) yang bermula di Negeri Tiongkok dan menewaskan hampir 800 orang secara global pada tahun 2002-2003.


China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, pada awalnya dituduh berusaha menutupi wabah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan Kabinet mingguan, Kementerian Kesehatan Taiwan mengatakan bahwa karena meningkatnya penyakit pernafasan di Tiongkok, "orang lanjut usia, anak-anak dan orang-orang dengan kekebalan tubuh yang buruk diminta untuk tidak melakukan perjalanan ke China kecuali diperlukan".

Jika perjalanan diperlukan, maka masyarakat harus mendapatkan vaksinasi flu dan COVID-19 sebelum pergi ke China, tambahnya.

Kondisi yang terjadi di China telah membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir. Pasalnya, munculnya strain flu baru atau virus lain yang mampu memicu pandemi biasanya dimulai dengan penyakit pernapasan yang tidak terdiagnosis. Contoh paling nyata adalah virus COVID-19 yang pertama kali dilaporkan sebagai jenis pneumonia tidak biasa.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ribuan Warga Iran Hadiri Pemakaman Para Komandan Militer