Wabah Sesak Napas di China Bikin Khawatir, Begini Kondisinya
Jakarta, CNBC Indonesia - China mengalami lonjakan kasus penyakit pernapasan dan pneumonia pada anak-anak yang tidak biasa. Pneumonia sendiri adalah radang paru-paru karena infeksi yang salah satu gejalanya adalah sesak napas.
Kondisi ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir. Pasalnya, munculnya strain flu baru atau virus lain yang mampu memicu pandemi biasanya dimulai dengan penyakit pernapasan yang tidak terdiagnosis. Contoh paling nyata adalah virus COVID-19 yang pertama kali dilaporkan sebagai jenis pneumonia tidak biasa.
Khawatir dengan kondisi tak biasa tersebut, WHO telah meminta informasi lanjutan dari otoritas kesehatan di Negeri Tiongkok.
Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi Feng mengatakan pada Minggu (26/11/2023) mengatakan bahwa lonjakan penyakit pernapasan akut tersebut dipicu oleh peredaran beberapa jenis patogen yang terjadi secara bersamaan, yang paling menonjol adalah influenza.
"Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan jumlah klinik dan area perawatan yang relevan, memperpanjang jam layanan secara tepat dan memperkuat jaminan pasokan obat-obatan," kata Mi dalam konferensi pers dikutip dari Reuters, Minggu (26/11/2023).
Kasus penyakit gangguan pernapasan di kalangan anak-anak tampak sangat tinggi di wilayah utara seperti Beijing dan provinsi Liaoning, di mana rumah sakit memperingatkan akan adanya waktu tunggu yang cukup lama.
Laporan CNN Internasional yang mengutip pejabat di Rumah Sakit Anak Beijing mengatakan kepada media pemerintah bahwa rata-rata ada lebih dari 7.000 pasien setiap hari saat ini. Jumlah tersebut jauh melebihi kapasitas rumah sakit.
Rumah sakit anak terbesar di dekat Tianjin memecahkan rekor pada hari Sabtu karena menerima lebih dari 13.000 anak di unit rawat jalan dan gawat darurat, menurut media pemerintah setempat.
(hsy/hsy)