Promotor Konser Coldplay Ungkap Alasan Banyak Tiket Double
Jakarta, CNBC Indonesia - Promotor konser Coldplay 'Music of the Spheres World Tour' Jakarta, PK Entertainment, buka suara terkait banyaknya pemegang tiket konser yang tidak bisa masuk ke dalam venue konser karena tiket sudah terpakai.
Co-Founder sekaligus COO PK Entertainment, Harry Sudarma, mengatakan bahwa secara keseluruhan, konser perdana Chris Martin, Guy Berryman, Jonny Buckland, dan Will Champion di Indonesia berlangsung lancar. Namun, Harry mengakui bahwa ada sejumlah kekurangan selama pelaksanaan konser, termasuk banyak pemegang tiket yang tidak dapat memasuki venue. Ia mengatakan, hal itu akan menjadi pembelajaran dan evaluasi bagi pihaknya.
"Terkait calo atau secondary ticketing, ini menjadi salah satu problem ataupun tantangan yang paling besar dan paling berat untuk kita hadapi di hari konser karena dari satu orang itu saja ada terjual 2.268 tiket hanya dengan bermodalkan 39 tiket," ujar Harry dalam temu media di Kantor Kemenparekraf, Senin (20/11/2023).
"Jadi kita bisa bayangkan, ribuan orang yang berusaha masuk tapi tidak bisa masuk karena memang tiketnya terdeteksi duplikasi dan tiket asli sudah masuk orangnya, sudah ter-scan. Jadi itu juga yang kemarin dalam prosesnya sempat membuat delay dari masuknya penonton," lanjut Harry.
Harry mengatakan, pihaknya terpaksa hanya melakukan pemeriksaan visual (visual check) selama 10 menit di pintu masuk (gate) karena situasi sudah mulai tidak kondusif. Ia mengaku, hal tersebut telah didiskusikan oleh PK Entertainment dengan pihak berwenang.
"Sehingga aliran dari pembeli tiket dan penonton bisa masuk lebih cepat. Itu juga yang menyebabkan semakin banyaknya terkumpul orang-orang yang membeli tiket dari calo," jelas Harry.
Harry menyebut, pihaknya terpaksa menutup pintu masuk (gate) sesaat sebelum konser dimulai untuk menghindari penumpukan jumlah penonton di dalam venue. Selain itu, gate juga ditutup karena situasi semakin tidak kondusif, terutama antara pemegang tiket dan petugas konser.
"Sempat ada aksi kekerasan fisik kepada tim dari ticketing dan tim security. Setelah berkonsultasi dengan manajemen dan pihak berwenang akhirnya diputuskan gate masuk ditutup sekitar pukul 21.20-21.25 WIB," papar Harry.
"Akibatnya, ada beberapa orang-orang yang membeli tiket secara resmi melalui yang kita selalu sebut "ticket war" tidak bisa masuk karena pintu memang sudah kita tutup. Kalau dibuka dan massa menerobos akan terjadi risiko over capacity di area festival," tutup Harry.
Harry mengatakan bahwa PK Entertainment telah melakukan investigasi dan mulai melakukan langkah-langkah penyelesaian terkait masalah-masalah konser Coldplay 'Music of the Spheres World Tour' Jakarta, terutama terkait tiket.
(hsy/hsy)