
Profil Ratu Kalinyamat, Perempuan Tangguh Pengusir Portugis

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kembali menetapkan pahlawan nasional dalam rangka Hari Pahlawan tahun 2023. Berdasarkan Keppres No. 115-TK-TH-2023, pemerintah menetapkan 6 nama baru pahlawan nasional, antara lain:
- Ida Dewa Agung Jambe dari Bali
- Bataha Santiago dari Sulawesi Utara
- Mohammad Tabrani dari Jawa Timur
- Ratu Kalinyamat dari Jawa Tengah
- Kiai Haji Abdul Chalim dari Jawa Barat
- Kiai Haji Ahmad Hanafiah dari Lampung
Dari 6 nama tersebut ada satu-satunya perempuan yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional, yakni Ratu Kalinyamat. Lalu siapa sebenarnya Ratu Kalinyamat?
Profil Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat memiliki nama asli Retna Kencana. Dia adalah anak perempuan Sultan Trenggono yang merupakan penguasa Kesultanan Demak. Asal-usul gelar 'Kalinyamat' diperoleh gara-gara suaminya, Pangeran Kalinyamat, meninggal dibunuh pasukan Arya Penangsang.
Saat terjadi pembunuhan, Ratu Kalinyamat beruntungnya tidak terbunuh. Dari sinilah, muncul dendam dan bersumpah akan membunuh Arya Penangsang. Bahkan, sumpahnya itu secara spesifik menyebut kalau dia tidak akan memakai baju sehelai pun sebelum Arya meninggal.
Pada akhirnya, sumpah itu terbukti dan Kalinyamat menjadi penguasa dan pemimpin rakyat Jepara dan sekitarnya. Saat menjadi penguasa Jepara itulah, Kalinyamat mengambil peran mengusir Portugis dari Nusantara.
Pengusiran ini terjadi pada tahun 1550. Dia memimpin 4.000-an tentara yang diangkut melalui 40 kapal ke Malaka, pusat kekuasaan Portugis. Sayangnya, menurut de Graaf dalam Awal Kebangkitan Mataram (2001), pasukan tersebut kalah total. Hampir separuh pasukan Kalinyamat gugur dan banyak kapal-kapalnya karam.
Meski begitu, kegagalan ini tak membuat Kalinyamat menyerah. Beberapa tahun kemudian, dia yang dibantu Kesultanan Aceh Darussalam, kembali melawan Portugis di Malaka.
Kali ini dia membawa pasukan lebih besar hingga belasan ribu. Sayangnya, lagi-lagi pasukan tersebut gagal. Kekuatan Jepara pimpinan Kalinyamat langsung melemah dan memutuskan pulang lebih cepat.
Setelahnya, Kalinyamat pun berada di Jepara hingga akhir hayatnya pada 1579. Meski begitu, kegigihan Kalinyamat melakukan serangan membuat Portugis takjub. Portugis menyebut Kalinyamat sebagai Ratu Jepara yang gagah dan berani karena berani memimpin ribuan pasukan ke Portugis.
Kendati gagal memperoleh kemenangan, jejak perjuangan Kalinyamat dianggap heroik. Atas dasar inilah, pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai pahlawan nasional.
(mfa/mfa)
[Gambas:Video CNBC]