Tiap Hari 160 Anak di Gaza Tewas, WHO Desak Jeda Kemanusiaan

Rindi Salsabilla Putri, CNBC Indonesia
09 November 2023 21:25
Demonstrators rally outside the White House in support of Palestinians in Gaza, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Washington, U.S., November 4, 2023. REUTERS/Elizabeth Frantz
Foto: REUTERS/ELIZABETH FRANTZ

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa rata-rata sekitar 160 anak di Gaza, Palestina, tewas setiap harinya akibat serangan Israel. 

"Berdasarkan angka Kementerian Kesehatan di Gaza, rata-rata sekitar 160 anak terbunuh setiap harinya," kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier, dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (9/11/2023).

Maka dari itu, Lindmeier kembali menegaskan "kebutuhan mendesak" untuk jeda kemanusiaan demi meringankan penderitaan masyarakat Palestina. Terlebih, rakyat Palestina saat ini hidup dengan kekurangan bahan makanan, air, dan bahan bakar.

"Ribuan orang di Gaza tewas dan mereka yang hidup mengalami trauma, penyakit, dan kekurangan makanan serta air," ujar Lindmeier.

"Mereka membutuhkan air, bahan bakar, makanan, dan akses yang aman terhadap layanan kesehatan untuk bertahan hidup," lanjutnya.

Menurut Lindmeier, seluruh bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza sudah siap untuk dikirimkan. Namun, pemberian bantuan masih terkendala akibat sulitnya akses yang aman dan terjamin.

"Kami membutuhkan akses yang aman dan terjamin, serta tanpa hambatan untuk bisa mencapai pasien dan rumah sakit di Gaza," kata Lindmeier.

Selain itu, Lindmeier juga menyinggung kondisi darurat yang dialami rumah sakit di bagian utara Gaza, seperti membludaknya jumlah pasien, bahan bakar yang terbatas, hingga stok obat-obatan yang semakin menipis.

Lindmeier mengatakan, seluruh dokter di Gaza benar-benar kehabisan stok medis untuk merawat pasien. Bahkan, mereka terpaksa mengoperasi pasien tanpa obat bius.

Ia mengaku, selama lebih satu bulan perang antara Israel dan Hamas, WHO hanya mampu satu kali membawa dan memberikan pasokan medis. Selain itu, seluruh pasokan medis langsung digunakan karena bersifat darurat

"Seluruh persediaan langsung diterima dan segera dibawa ke ruang operasi karena segala sesuatu yang dibawa, termasuk anestesi, diperlukan saat itu juga," kata Lindmeier.

Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 10.568 warga dilaporkan tewas dan 4.324 lainnya luka-luka. Dari keseluruhan korban, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, lebih dari 155 orang di Tepi Barat terbunuh dan 2.250 orang lainnya luka-luka. Di Israel, sebanyak 1.400 orang tewas dan lebih dari 7.198 orang terluka.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO: Kasus Covid-19 di Dunia Naik, 10 Ribu Pasien Meninggal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular