Internasional

"Keajaiban" Disney Hilang, Perusahaan Disebut dalam Bahaya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 November 2023 19:40
LAKE BUENA VISTA, FL - DECEMBER 06:  In this handout photo provided by Disney Parks, English-Irish boy band The Wanted performs
Foto: Disney (CNBC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama satu abad terakhir, Disney telat berkembang menjadi salah satu perusahaan media dan hiburan publik terbesar di dunia. Bahkan kapitalisasi pasarnya lebih dari US$150 miliar atau sekitar Rp2.351triliun.

Namun masa depan perusahaan yang baru merayakan hari jadinya yang ke-100 bulan lalu ini kian tak pasti. Dapat dikatakan keajaiban telah hilang bagi The Walt Disney Company.

Laporan CNN International menyebut House of Mouse berada dalam bahaya karena beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah bisnis streaming yang masih belum menguntungkan.

Disney juga menghadapi pemogokan aktor yang sedang berlangsung di Hollywood, termasuk penurunan angka pengunjung di Disney World Resort di Florida tengah, Amerika Serikat (AS). Faktor perselisihan hukum dengan calon presiden dari Partai Republik, Gubernur Florida Ron DeSantis juga menambah beban, ditambah ketidakpastian seputar rencana suksesi CEO Robert 'Bob' Iger.

"Seperti para pesaingnya, Disney menghadapi lingkungan media yang tidak menentu karena semakin banyak pemirsa yang mengabaikan TV linier dan lebih memilih sumber hiburan yang tidak dikontrol oleh Big Media, termasuk TikTok dan YouTube," demikian laporan tersebut, dikutip Kamis (9/11/2023).

Saham Disney, dengan harga sekitar US$84 per saham, berada pada level terendah dalam hampir sepuluh tahun. Angka ini turun 8% sejak Bin Iger kembali menjabat sebagai CEO pada November lalu, dan turun 3% sejak awal tahun.

Hal ini berbanding terbalik dengan beberapa pesaing Disney. Di mana saham Comcast naik lebih dari 18% tahun ini, dan Warner Bros Discovery naik 22%.

"Perusahaan melaporkan pendapatan kuartalannya pada Rabu sore dan sedikit meleset dari ekspektasi penjualan tetapi melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. Perusahaan ini menambah 7 juta pelanggan inti Disney+ dan mempersempit kerugian streamingnya. Namun Iger mengumumkan pemotongan biaya yang lebih besar di perusahaannya," jelas laporan CNN Indonesia.

PHK Karyawan 7.000 Karyawan

Sementara itu, awal tahun ini, CEO Iger mengumumkan bahwa raksasa media tersebut akan memecat sekitar 7.000 karyawan dari angkatan kerja globalnya dalam tiga gelombang. Iger sendiri tiba-tiba keluar dari masa pensiunnya untuk mengambil alih lagi peran CEO Disney setelah dewan direksi tiba-tiba memecat penggantinya, Bob Chapek.

Iger telah berjanji bahwa dalam tindakan keduanya sebagai CEO, dia "sangat fokus" untuk menemukan CEO yang layak untuk menggantikannya ketika kontraknya berakhir pada akhir tahun 2026. Meskipun tidak jelas apakah pencarian CEO baru telah membuahkan hasil sejauh ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Walt Disney Donasi Rp 31 M ke Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular