
Sandiaga Ungkap 2 Penyebab Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan dua penyebab utama harga tiket pesawat perjalanan dalam negeri (domestik) cenderung mahal. Menurut Sandi, jumlah penerbangan yang sedikit sehingga tidak mencukupi kebutuhan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) adalah salah satu penyebab utama meningkatnya harga tiket pesawat.
Maka dari itu, Sandi menyebutkan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menambah jumlah pesawat sehingga jumlah ketersediaan kursi turut meningkat.
"Ini masih dikaji oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan kami tentu berkonsultasi dan mengantisipasi bagaimana keputusan ini bisa memperkuat industri penerbangan kita sehingga bisa menambah jumlah pesawat," kata Sandi dalam temu media di Kantor Kemenparekraf, Senin (30/10/2023).
"Dengan bertambahnya jumlah pesawat maka frekuensi penerbangan dan ketersediaan kursi akan meningkat yang nanti pada jangka menengah dan menengah panjang akan berakibat pada turunnya harga tiket pesawat," lanjutnya.
Lebih lanjut, harga minyak yang naik akibat faktor geopolitik juga disebut Sandi sebagai penyebab meningkatnya harga tiket pesawat domestik.
![]() Calon penumpang pemberangkatan rute Jakarta- Bali di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis |
"Kami menyadari bahwa yang memicu itu salah satunya adalah naiknya harga minyak karena ada situasi geopolitik," ungkap Sandi.
"[Namun] jika ada langkah kolaborasi antara pemerintah dan industri maka ada potensi untuk penurunan harga tiket yang lebih terjangkau ke depan untuk wisatawan dalam negeri," imbuh Sandi.
Warga keluhkan mahalnya tiket pesawat domestik
Sebelumnya, sejumlah warganet mengeluhkan harga tiket pesawat yang mahal untuk sejumlah perjalanan domestik. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, keluhan tersebut masih berlangsung hingga Selasa (31/10/2023).
"Ini maksudnya apa harga tiket pesawat mahal banget. Udah bisa ke Aussie harga segini huft," tulis salah satu warganet X (sebelumnya Twitter), Selasa (31/10/2023).
"Harga tiket pesawat Bali-Lombok kok mahal banget!! Lebih mahal dari Bali-JKT," keluh warganet X lainnya.
Seiring dengan keluhan warganet tersebut, pekerja lepas, Abel Timothy, mengaku harga tiket pesawat domestik beberapa waktu belakangan ini cukup meningkat. Bahkan, ia rela beralih menggunakan kereta api jarak jauh untuk menekan biaya perjalanan.
"Untuk penerbangan rute gemuk, seperti Jakarta ke Bali sebenarnya masih dapat harga yang masih standar. Namun, untuk rute lainnya, seperti Jakarta ke Surabaya atau Jakarta ke Yogyakarta memang naik [harga tiketnya]," ujar Abel kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/11/2023).
"Perbedaannya cukup jauh, sih, sama harga tiket kereta. Makanya aku lebih milih naik kereta. Toh, kalau secara waktu enggak berbeda jauh-jauh amat. Jadi dengan perbandingan hampir Rp300 hingga Rp400 ribu mendingan aku naik kereta," lanjut Abel.
Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia melalui sejumlah Online Travel Agent (OTA), harga terendah tiket pesawat rute Jakarta-Denpasar pada November 2023 adalah Rp642 ribu hingga Rp1,06 juta.
Sementara itu, harga terendah tiket pesawat rute Jakarta-Yogyakarta pada November 2023 adalah Rp673 ribu hingga Rp728 ribu.
Terakhir, harga terendah tiket pesawat rute Jakarta-Lombok pada November 2023 adalah Rp1,3 juta ribu hingga Rp1,5 juta.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Dapat Untung Segini dari Turnamen Piala Dunia U-17