Ahli Temukan Rahasia Panjang Umur dari Darah Centenarian

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Kamis, 19/10/2023 19:30 WIB
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Memiliki umur panjang, sehat, dan awet muda tentu menjadi harapan bagi banyak orang. Tak heran, Plato dan Aristoteles selalu membahas dan menulis tentang proses penuaan lebih dari 2.300 tahun yang lalu.

Di era modern saat ini, hanya segelintir orang yang bisa hidup hingga usia 100 tahun atau lebih. Mereka disebut Centenarian. PBB pada tahun 2012 memperkirakan terdapat 316.600 Centenarian yang masih hidup di seluruh dunia.

Untuk mengetahui rahasia hidup panjang umur, para peneliti melakukan studi terhadap darah Centenarian. Melansir Science Alert, penelitian tersebut membandingkan profil biomarker yang diukur sepanjang hidup antara orang-orang yang berumur sangat panjang dan rekan-rekan mereka yang berumur lebih pendek hingga saat ini. Biomarker adalah respons biologis dari suatu organisme terhadap bahan pencemar atau tekanan lingkungan.


Penelitian tersebut mencakup data dari 44.000 orang Swedia yang menjalani pemeriksaan kesehatan pada usia 64-99 tahun.

Secara keseluruhan, mereka yang berhasil mencapai usia 100 tahun cenderung memiliki kadar glukosa, kreatinin, dan asam urat yang lebih rendah sejak usia 60 tahunan.

Ahli menemukan sangat sedikit orang berusia 100 tahun yang memiliki kadar glukosa di atas 6,5 pada masa hidupnya, atau tingkat kreatinin di atas 125.

Mireille Serlie, profesor endokrinologi di Yale, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada Medical News Today bahwa kreatinin "bergantung pada fungsi ginjal dan massa otot."

"Kreatinin yang lebih rendah pada kelompok usia ini (rata-rata usia pertama kali pengujian biomarker pada orang berusia seratus tahun adalah 79,6 tahun) sejalan dengan fungsi ginjal yang lebih tinggi," katanya.

"Gaya hidup dikaitkan dengan fungsi ginjal melalui asupan garam, hipertensi, obesitas, hiperglikemia, fungsi jantung, dll," ujar Dr. Serlie.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Tertekan, Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas