9 Hal yang Harus Dicek Saat Beli Motor Bekas agar Tak Boncos

Jakarta, CNBC Indonesia - Motor bekas sering menjadi pilihan bagi konsumen yang ingin menekan ongkos transportasi. Selain karena praktis langsung bisa dipakai, harganya pun jauh lebih murah.
Meski demikian, jika tak hati-hati, Anda bisa lebih boncos saat beli motor bekas karena sejumlah alasan, mulai dari kondisi mesin hingga surat-surat kendaraan.
Untuk itu, ada hal yang perlu diketahui sebelum memutuskan membawa pulang motor bekas yang diinginkan. Berikut paparannya dilansir CNN Indonesia:
1. Cek harga pasaran
Sebelum membeli motor bekas, pastikan Anda terlebih dahulu mengecek harga jual pasaran motor yang menjadi incaran. Harga jual pasaran dipengaruhi oleh tahun produksi motor. Semakin baru tahunnya, tentu semakin mahal.
2. Cek nomor rangka dan nomor mesin motor
Langkah aman membeli motor bekas selanjutnya adalah memeriksa nomor rangka dan nomor mesin motor.
Pastikan nomor rangka dan mesin sama dengan yang tertera pada STNK atau BPKB. Walau sama, jangan terburu-buru yakin motor itu resmi. Berikut cara memastikan nomor rangka asli:
- Raba dengan tangan nomor rangka dan nomor mesin motor
- Pastikan cetakan angka tidak terasa kasar
- Jika terasa kasar dan bentuknya tidak presisi, Anda patut curiga motor tersebut motor curian
- Para penadah motor curian seringkali menyamarkan nomor rangka dan nomor mesin dengan cara diketok untuk mengelabui calon pembeli
- Batalkan niat membeli jika nomor rangka terasa kasar dan tidak sesuai agar tidak menjadi masalah saat harus mengurus surat-surat kendaraan.
Untuk memastikan keaslian nomor rangka dan nomor mesin, Anda dapat memanfaatkan layanan polisi dengan mengirim pesan singkat dengan format Metro(spasi)nomor polisi lalu kirim ke 1717. Sayangnya, layanan cek keaslian nomor rangka ini hanya berlaku untuk wilayah Jakarta saja.
3. Cek kondisi fisik motor
Tahap pengecekan fisik badan motor jadi hal yang cukup penting. Meski terlihat baik secara tampilan, ada baiknya Anda teliti saat memeriksa fisik motor.
Periksa body motor tidak banyak goresan, retak, penyok, atau pecah. Kemudian cek baut motor lengkap dan terpasang kencang.
Anda juga dapat menanyakan ke penjual soal keaslian suku cadang motor. Akan lebih baik jika semua suku cadang yang terpasang merupakan suku cadang original.
4. Periksa oli motor
Oli wajib ada pada mesin kendaraan Anda, tanpa oli mesin kendaraan Anda bisa rusak parah. Saat periksa oli, perhatikan warna oli berikut:
- Oli berwarna hitam tandanya harus segera diganti
- Oli berwarna cokelat artinya oli dalam kondisi masih dapat dipakai
- Oli berwarna putih susu itu tandanya mesin motor kemasukan air atau terendam banjir
Mesin yang pernah terendam banjir biasanya akan mengalami banyak masalah di kemudian hari. Urungkan niat Anda membeli motor dengan kondisi seperti itu.
5. Periksa speedometer
Speedometer berfungsi menghitung kecepatan dan jarak tempuh. Jika speedometer mati Anda akan sulit memprediksi sudah berapa kilometer motor dikendarai.
Jika lebih dari 20.000 km, maka di kemudian hari Anda akan mengganti sejumlah suku cadang motor. Harganya bervariasi tergantung jenis dan tahun produksi motor.
6. Periksa kesehatan mesin motor
Tips membeli motor bekas selanjutnya adalah menghidupkan mesin motor. Saat menghidupkan mesin motor, perhatikan hal berikut:
- Saat mesin diengkol (kick starter) tidak sulit atau keras.
- Saat mesin dihidupkan dengan electric starter, pastikan dapat menyala dengan sekali percobaan. Aki motor yang terjaga dengan baik tidak menyulitkan motor saat di-starter.
- Jangan gas motor untuk melihat apakah mesin mati mendadak atau tersendat. Jika demikian, kemungkinan ada masalah pada bagian mesin.
7. Periksa kinerja transmisi (untuk manual)
Jika memilih membeli motor manual ini,Anda harus mengetes perpindahan gigi terasa mudah dan halus saat dijalankan, serta tidak terasa keras ataupun terdengar bunyi mendesir.
8. Periksa rangka motor
Periksa kelurusan rangka agak sulit hanya dilakukan secara visual. Anda harus menjalankan motor untuk dapat merasakan rangka tidak bengkok.
Caranya adalah jalankan motor dengan kecepatan 40 km/jam lalu tekan rem mendadak, jika motor sulit dikendalikan itu tandanya rangka dan poros setang motor bengkok.
9. Test drive
Tips membeli motor bekas yang terakhir adalah coba test drive. Dengan cara ini, Anda dapat tahu apakah ada kebocoran pada oli atau air radiator setelah motor berjalan di sela-sela mesin.
Selain itu, dengan test drive Anda dapat merasakan getaran kendaraan salah satunya dari stang, serta kinerja kelistrikan pada bagian lampu depan, belakang, sein, klakson, speedometer yang berfungsi dengan baik.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
