CNBC Insight

Orang Eropa ke Indonesia Takjub Gara-gara Tokek 'Konser'

Muhammad Fakhriansyah, CNBC Indonesia
Sabtu, 07/10/2023 10:00 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/chonticha wat

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Indonesia tentu tak asing lagi dengan tokek. Hewan melata yang punya suara khas ini memang banyak ditemukan di Indonesia ataupun negara tropis lainnya.

Maka itu, saat orang Eropa datang ke Indonesia, tokek menjadi hewan yang asing. Sebab, mereka tidak pernah menemukannya selama hidup di Benua Biru. Atas dasar inilah, keberadaan tokek memberi pengalaman membekas ketika mereka berkunjung ke Indonesia.

Seturut penelusuran Achmad Sunjayadi bertajuk "The Sound of the Tokkeh and the Tjitjak" (April, 2023), banyak wisatawan Eropa di masa kolonial Belanda menaruh perhatian lebih terhadap tokek. Tokek, yang biasa dijumpai di siang atau malam hari saat sedang bersantai di hotel atau kamar, sukses membuat mereka kaget.


Pasalnya, waktu bersantai yang seharusnya tenang, tiba-tiba terusik oleh suara "tokekk! tokek!". Praktis mereka mencari tahu asal-usul suara dan menemukan bahwa itu adalah hewan yang dalam bahasa Inggris disebut Gekko.

Meski sukses membuat kaget, mereka punya impresi berbeda. Alih-alih mengusir, mayoritas orang Eropa justru takjub atas suara yang dikeluarkan tokek. Salah satunya disampaikan oleh orang Eropa bernama Justus van Maurik (1846-1904).

Dalam catatan perjalanannya, dia yang sedang jalan-jalan di Indonesia sering mendengar suara tokek di malam hari. Salah satu lokasi yang paling syahdu adalah ketika tinggal di Priangan, Jawa Barat.

Suara tokek selalu menemaninya di saat sendirian pada malam hari. Dalam suasana sangat sunyi, ketika pohon dan rumput saling berlambai-lambai di hadapan gunung yang terang akibat disinari cahaya bulan, di situlah suara tokek muncul. Suara itu muncul saling bersautan dengan suara jangkrik. Keduanya berhasil membentuk melodi khas bak konser orkestra.

Kenikmatan ini bukan cuma dirasakan Maurik, tetapi juga wisawatan lain bernama Elout yang datang ke Indonesia di tahun 1936. Ketika itu di malam hari, Elout sempat merasa dia sedang diikuti oleh makhluk misterius. Makhluk itu tak terlihat dan tak terdengar. Dia takut sekali.

Hingga akhirnya, ketakutan itu sirna saat makhluk itu mengeluarkan bunyi lantang yang menggetarkan gendang telinga. Ternyata itu makhluk dan bunyi itu berasal dari tokek dan cicak. Elout pun bisa lega. Dia yang semula takut perlahan merasa takjub. Rasa takut kemudian berubah menjadi kagum yang bisa memecah kesepian di malam hari. 

"Suaranya terdengar bak vokalis sedih yang memecahkan misteri malam di Indonesia yang hening," tulis Elout, dikutip Sunjayadi.

Menurut Sunjayadi, kehadiran suara tokek dan cicak saat didengar oleh Maurik dan Elout sangat dianggap menghibur. Suara mereka disambut baik pendatang dan menjadi bagian dari kenangan saat berkunjung ke Indonesia.


(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia