Pemerintah Mau Bikin 'New Bromo' usai Insiden Kebakaran

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
26 September 2023 07:20
Proses pemadaman kebakaran Bukit Teletubbies Bromo akibat kecerobohan pengunjung yang menyalakan kembang api flare saat berfoto prewedding. (Dok. DetikJatim/M Rofiq)
Foto: Proses pemadaman kebakaran Bukit Teletubbies Bromo akibat kecerobohan pengunjung yang menyalakan kembang api flare saat berfoto prewedding. (Dok. DetikJatim/M Rofiq)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah melakukan rehabilitasi Kawasan Gunung Bromo pasca-kebakaran.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya, mengatakan bahwa KLHK melakukan empat jenis rehabilitasi untuk "New Bromo", yakni rehabilitasi fisik, rehabilitasi ekonomi, rehabilitasi sosial, dan rehabilitasi manajemen.

"Saat ini sudah memasuki rehabilitas fisik, yaitu penanaman pohon, pembibitan pohon, dan juga peningkatan sarpras (sarana prasarana) dengan mendatangkan dua mobil dari Jakarta," kata Nia dalam 'The Weekly Brief with Sandi Uno' di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Proses pemadaman kebakaran Bukit Teletubbies Bromo akibat kecerobohan pengunjung yang menyalakan kembang api flare saat berfoto prewedding. (Dok. DetikJatim/M Rofiq)Foto: Proses pemadaman kebakaran Bukit Teletubbies Bromo akibat kecerobohan pengunjung yang menyalakan kembang api flare saat berfoto prewedding. (Dok. DetikJatim/M Rofiq)

Lebih lanjut, KLHK juga melakukan rehabilitasi manajemen, yakni dengan mengganti sepatu pemadam api Bromo. Lalu, rehabilitasi sosial melalui edukasi kepada masyarakat juga tengah dilakukan.

"Bromo juga diberikan sekolah lapang dan interaksi dengan masyarakat Tengger Semeru karena Bromo ini juga menjadi pusat wisata yang masuk ke dalam sepuluh wisata prioritas di Indonesia," ujar Nia.

Dalam kesempatan yang sama, Nia membeberkan bahwa negara kehilangan pendapatan sebesar Rp89.762.129.253 akibat 13 hari penutupan Kawasan Wisata Gunung Bromo setelah kebakaran padang savana area Bukit Teletubbies di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, pada Rabu (6/9/2023) lalu.

"Ada dua dimensi yang dihitung oleh Kemenparekraf, dimensi pertama adalah akibat tidak adanya pemasukan dari sisi tiket, kemudian ada dari sisi spending (pengeluaran) ketika wisatawan berkunjung ke destinasi," jelas Nia.

"Kerugian yang dialami, 13 hari kehilangan pendapatan sekitar Rp89.762.129.253. Itu secara total," lanjutnya.

Lebih rinci, Nia menyebutkan bahwa dalam satu hari, Bromo mampu menghasilkan Rp121.383.809 dari penjualan tiket masuk destinasi. Sementara itu, pengeluaran para pengunjung Bromo mampu mencapai sekitar Rp6,7 miliar per hari.

"Kalau seharinya itu Rp121 juta, kalau 13 hari potential loss-nya sekitar Rp1,5 miliar. Tepatnya Rp1.577.989.515. Lalu, total loss spending salama 13 hari sekitar Rp89.184.139.737. Itu dari spending," ungkap Nia.

"Kemudian, potential loss dalam satu hari itu sekitar Rp6,9 miliar. Jadi, intinya selama 13 hari potential loss ticket dan spending sejumlah Rp89,7 miliar," bebernya.

Nia mengatakan, total jumlah tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan dari empat variabel, yakni jumlah kunjungan wisatawan per hari, harga tiket masuk destinasi berdasarkan kategori (wisatawan nusantara/wisnus atau wisatawan mancanegara/wisman), jumlah pengeluaran wisatawan selama berkunjung, dan waktu penutupan Bromo.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Buah Sandi Uno: Kebakaran Bromo Kelalaian Pengunjung!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular