Fans K-pop Paling Royal, Rela Habiskan Rp142 Juta Demi Idola
Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa yang tidak mengenal BTS dan BLACKPINK? Meski bukan penikmat musik pop asal Korea Selatan, besar kemungkinan Anda pernah mendengar lagu-lagu dari dua artis K-pop ternama tersebut.
Memang, dalam beberapa tahun terakhir, K-pop telah menjadi 'virus' yang menghipnotis dunia. 'Virus' K-pop menyebar dengan sangat pesat didorong oleh pandemi yang membuat orang lebih banyak menghabiskan waktu dengan berselancar di internet.
Pada 2021, Twitter melakukan analisis mendalam terhadap percakapan seputar K-pop. Platform media sosial tersebut menemukan 20 negara yang paling banyak membicarakan K-pop, dan Indonesia ada di urutan pertama.
Penggemar K-pop terkenal sangat loyal dan royal. Banyak dari mereka yang rela terbang ke belahan bumi lain dan menghabiskan duit bernilai fantastis demi artis idola.
Berusaha memahami fenomena Korean wave atau Hallyu, CNBC Indonesia mewawancarai fans K-pop 'garis keras' yang rela menghabiskan hingga ratusan juta untuk artis kesayangannya. Kami juga berusaha memahami alasan di balik perilaku yang nampak fanatik tersebut.
Total pengeluaran untuk dukung idola K-pop
Jessica Indah adalah penggemar BTS, sebuah boyband yang berjuluk King of K-pop. Saking cintanya dengan grup beranggotakan tujuh orang tersebut, Jessica telah menggelontorkan sekitar Rp50.450.000 selama dua tahun untuk mendukung BTS.
Selain melalui penampilan, lagu, dan personalitas idola, para K-popers mengatakan bahwa sumber kebahagiaan mereka adalah membeli barang-barang yang berkaitan dengan idola.
Jessica mengaku, ia merasa dekat dengan para member BTS, salah satunya dengan membeli merchandise, kolaborasi antara merek dan BTS, serta barang-barang yang mirip digunakan oleh idola.
Salah satu pembelian termahal yang dilakukan oleh pramugari salah satu maskapai di Indonesia ini adalah perhiasan kolaborasi antara Frank & co. dan BTS, yakni gelang edisi RM dan kalung edisi Jin BTS. Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, harga yang dibanderol untuk kalung edisi Jin BTS adalah Rp10.499.000 dan Rp7.499.000 untuk gelang edisi RM termasuk pajak.
"Itu, sih, [pembelian] paling mahal, tapi itu perhiasan yang jatuhnya bisa jadi investasi. Jadi, kenapa enggak?" ujar Jessica.
Selain perhiasan kolaborasi Frank & co. dan BTS, perempuan berusia 23 tahun ini juga hobi mengoleksi album keluaran BTS; membeli barang 'kembaran' dengan member, seperti baju, celana, dan parfum; menonton konser secara daring dan luring; berlangganan keanggotaan penggemar resmi BTS; berbelanja merchandise melalui pop-up store BTS di Jakarta; hingga melakukan donasi atas nama ARMY (sebutan penggemar BTS).
"Jadi waktu itu Suga ada pakai baju kaos yang ternyata ada di Indonesia, itu aku belinya Rp6,5 juta. Terus, aku juga ada beli baju kaos yang kembaran sama Namjoon, itu Rp1,5 juta," beber Jessica.
Bolak-balik ke luar negeri demi artis K-pop idola
Stephanie Sijeuni punya cara yang berbeda untuk menunjukkan dukungannya kepada artis idola. Stephanie menyebutkan bahwa ia rela bolak-balik ke luar negeri demi Seventeen dan NCT, dua grup K-pop yang paling dia sayang. Negara yang paling sering dia kunjungi untuk nonton konser adalah Singapura, Hong Kong, dan tentu saja Korea Selatan.
"Pengeluaran paling 'gila' aku, sih, konser karena ada banyak banget, ya. Aku, tuh, pernah sampai ke Hong Kong buat nonton konsernya BTS. Itu habis sekitar Rp20 juta, termasuk tiket pesawat, tiket konser, dan hotel," ungkap Stephanie.
Bila ditotal, Stephanie telah menghabiskan uang sebanyak Rp142.700.000 dalam setahun untuk mendukung idola-idola K-popnya. Biaya tersebut di antaranya untuk menonton konser, membeli merchandise, hingga 'napak tilas' keliling Korea Selatan demi melakukan aktivitas yang sama dengan para member Seventeen.
"Jadi pas ke Korea Selatan, aku ketemu keluarga yang kebetulan tinggal di sama sambil 'napak tilas' Seventeen, kayak pergi ke kafe dan tempat wisata yang mereka (member Seventeen) kunjungi. Aku juga ada beberapa foto yang ngikutin spot foto mereka," lanjutnya.
Secara rinci, selama 'napak tilas' mantan pegawai akuntansi perpajakan ini mengeluarkan Rp7,5 juta untuk tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Seoul, sekitar Rp13 juta untuk menginap selama sembilan hari, Rp100 ribu hingga Rp250 ribu untuk ke masing-masing tempat wisata sebanyak lima kali, Rp300 ribu hingga Rp500 ribu untuk ke masing-masing kafe sebanyak tujuh kali, dan Rp20 ribu hingga Rp700 ribu untuk transportasi setiap perjalanan.
Tidak hanya bolak-balik luar negeri demi konser dan 'napak tilas', Stephanie juga rela mengeluarkan isi dompetnya untuk mengoleksi 200 photocard senilai Rp27 juta, 12 lightstick senilai Rp11 juta, lebih dari 25 album grup Kpop senilai Rp7 juta, hingga membeli produk perawatan kulit yang berkolaborasi dengan NCT dan Seventeen senilai Rp3.750.000.
Alasan kesehatan mental jadi justifikasi
Salah satu alasan utama mengapa penggemar K-Pop begitu fanatik adalah kedekatan emosional mereka dengan artisnya. Banyak yang menjadikan idola K-pop sebagai sumber inspirasi, penyemangat hidup, bahkan alasan untuk tetap hidup. Yang terakhir bukan isapan jempol sebab ada cerita pengakuan dari seorang penggemar yang menyebut bahwa lagu BTS menggagalkan upayanya bunuh dini.
Bagi Jessica, BTS adalah sumber kebahagiaan yang membawa rasa percaya diri.
"Pesan yang mereka (idola Kpop) sampaikan itu benar-benar positif banget. Sebagian besar lagu, lirik, dan segalanya [yang berkaitan dengan idola Kpop] benar-benar membangun kepercayaan diri," ujarnya.
Merasa mendapat efek positif dari BTS, Jessica pun rela keluar banyak duit untuk meraih kebahagiaan tersebut.
"Semua itu aku justifikasikan sebagai investasi untuk kesehatan mental. Aku selalu menyisihkan uang dari gaji untuk membeli sesuatu yang berhubungan dengan BTS karena itu yang membuatku bahagia," ungkapnya sambil tertawa.
Tidak hanya melalui barang, Jessica juga tidak segan untuk menuangkan rasa cintanya terhadap grup di bawah naungan HYBE itu melalui tato wajah Taehyung Cs di legannya. Untuk tato ini, dia menghabiskan sekitar Rp2 juta.
Sementara bagi Stephanie, menonton konser dan mengoleksi merchandise Kpop setara dengan perilaku masyarakat pada umumnya yang memilih liburan untuk melepas penat.
"Kalau misalnya lagi bad mood, tinggal lihat saja koleksi merchandise Kpop. Itu bisa naikin mood. Terus, bikin semangat juga karena ternyata ada bujang (idola Kpop) yang harus dibiayain," ujar Stephanie sambil tertawa.
(hsy/hsy)