
10 Tanda Anak Terlambat Bicara, Sering Diabaikan Orang Tua

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemampuan berkomunikasi melalui kata-kata menjadi salah satu tahap perkembangan yang penting dicapai oleh anak, terutama di usia prasekolah. Maka dari itu, tanda anak terlambat bicara pun perlu diketahui oleh orang tua sejak dini.
Menurut data University of Michigan Health System, speech delay atau terlambat bicara terjadi pada 5-10 persen anak usia prasekolah.
Speech delay itu sendiri merupakan kondisi ketika anak belum mampu mencapai sejumlah kosakata tertentu atau berkomunikasi secara verbal sesuai dengan tahap usia, yang seharusnya sudah bisa. Rata-rata ketika mengalami terlambat bicara, anak juga belum mampu memahami apa yang dikatakan orang lain serta berkomunikasi dengan baik.
Tanda-tanda anak terlambat bicara
Lantas apa saja tanda anak terlambat bicara yang perlu menjadi perhatian para orang tua? Berikut ulasannya, Bunda:
1. Belum memperhatikan orang lain
Menurut ahli patologi wicara di Cincinnati Children's Hospital Medical Center, Katrina Zeit, interaksi sosial adalah fondasi perkembangan bahasa.
"Jika anak tidak memperhatikan orang lain, tidak merespons suara, musik, permainan, atau mainan bergerak, itu bisa menjadi peringatan adanya tanda anak terlambat bicara," ungkap Zeit, seperti dikutip dari Parents.
2. Tidak mengoceh
Antara usia 4 dan 6 bulan, bayi umumnya akan mulai menunjukkan peningkatan dalam bersuara seperti mengoceh dan sedikit vokalisasi.
Disampaikan oleh pakar patologi bicara dan bahasa UT Dallas Callier Center for Communication Disorders, Suzanne Bonifert, bayi akan mulai mengeluarkan beberapa bunyi vokal pada awalnya. Saat mereka mendekati usia 6 bulan, mereka akan mulai menyusun beberapa bunyi konsonan dan vokal.
Ketika proses ini terlambat terjadi, maka orang tua perlu memantau lebih lanjut dan terus memberikan stimulasi.
3. Belum mengenali nama sendiri
Zeit menyebut bahwa di antara usia 6 hingga 9 bulan, bayi biasanya akan menoleh ketika namanya dipanggil. Anak juga mulai merespons berbagai suara yang dibuat orang tua, bahkan mungkin mencoba menirunya.
"Itulah mengapa sangat penting bagi orang tua untuk berbicara dengan bayinya sebanyak mungkin," pesan Zeit.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan orang tua yang banyak bicara mengembangkan kemampuan bahasanya lebih cepat.
4. Pengucapan kata pertama terlambat
Sebagian besar bayi mengucapkan kata pertama mereka, seperti 'mama', 'papa', atau 'baba pada sekitar usia 12 bulan. Namun jangan khawatir jika bayi belum bisa berbicara, sebagian mungkin memerlukan waktu lebih lama.
Bunda dapat membantu meningkatkan kosa kata anak dengan membacakan buku dan sekadar mengajaknya berbicara.
5. Tidak meniru gerakan
Kebanyakan anak mulai meniru gerakan di sekitar usia 12 bulan. Misalnya seperti melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal, serta menggelengkan kepala untuk 'tidak'.
Orang tua dapat menstimulasi bayi dengan bermain menggelindingkan bola ke depan dan ke belakang, berbagi makanan, atau bahkan mengajaknya membalik halaman buku secara bersamaan.
Tanda nomor 6 hingga 7 dapat disimak di link di sini ya!
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Aktivitas Agar Anak Tak Alami Speech Delay