Satu-satunya di Dunia, Jerapah Tanpa Corak Lahir di Amerika

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
25 August 2023 18:20
Sebuah kebun binatang di Tennessee merayakan kelahiran jerapah langka yang tidak berbintik, namun kurangnya tambalan dapat membahayakan peluangnya untuk bertahan hidup. (Dok. brightszoo)
Foto: Sebuah kebun binatang di Tennessee merayakan kelahiran jerapah langka yang tidak berbintik. (Dok. brightszoo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seekor Jerapah Somalia (Reticulata) di kebun binatang di Limestone, Tennessee, Amerika Serikat (AS), viral di media sosial karena lahir tanpa bintik-bintik atau bercak pola poligon berwarna cokelat muda yang dikelilingi garis berwarna terang.

Melansir dari Live Science, jerapah betina berwarna cokelat yang lahir pada 31 Juli 2023 ini diklaim sebagai Jerapah Reticulata terlangka di dunia. Menurut sebuah pernyataan, jerapah tersebut adalah satu-satunya jenis Reticulata yang memiliki warna solid di dunia.

Meskipun baru berusia beberapa minggu, mamalia berleher panjang ini sudah mampu berdiri tegap dengan ketinggian enam kaki atau sekitar 1,8 meter.

Sebuah kebun binatang di Tennessee merayakan kelahiran jerapah langka yang tidak berbintik, namun kurangnya tambalan dapat membahayakan peluangnya untuk bertahan hidup. (Dok. brightszoo)Foto: Sebuah kebun binatang di Tennessee merayakan kelahiran jerapah langka yang tidak berbintik, namun kurangnya tambalan dapat membahayakan peluangnya untuk bertahan hidup. (Dok. brightszoo)

Fungsi corak berbintik di tubuh jerapah

Menurut Kebun Binatang Denver, bintik-bintik di tubuh berperan penting untuk kelangsungan hidup jerapah, terutama di alam liar. Sebab, bintik-bintik berwarna tersebut mampu menyamarkan para jerapah dari predator di savana Afrika.

Namun, itu bukanlah satu-satunya fungsi bintik-bintik jerapah. Menurut Yayasan Konservasi Jerapah, terdapat 'jaringan pembuluh darah canggih' yang bercabang untuk membantu pelepasan panas tubuh.

Karena tak memiliki corak berbintik, bayi jerapah langka yang belum memiliki nama itu lebih berisiko mengalami kepanasan.

"Populasi liar secara perlahan tengah menuju kepunahan. Sekitar 40% dari populasi jerapah liar hilang hanya dalam tiga dekade terakhir," kata pendiri kebun binatang, Tony Bright, dalam pernyataannya, dikutip Jumat (25/8/2023).

Saat ini, kebun binatang sedang mengadakan kontes pemberian nama untuk jerapah langka tersebut melalui halaman Facebook resmi.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mangkuk Keramik Ini Laku Dilelang Rp 373 M, Apa Istimewanya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular