
Ciri-Ciri Polusi Udara yang Sudah Mengganggu Sistem Hormon

Jakarta, CNBC Indonesia - Polusi udara terbukti berdampak buruk bagi kesehatan. Selain gangguan sistem pernapasan, polutan yang terkandung di dalam polusi juga dapat memengaruhi sistem hormon di dalam tubuh.
Clinical & Scientific Lead AsaRen, dr. Meryl Kallman, mengungkapkan bahwa dalam beberapa waktu belakangan ini, sejumlah masyarakat di Jabodetabek mengeluhkan gangguan sistem hormon, yang bisa terlihat dari munculnya jerawat hingga siklus menstruasi yang terganggu.
"Beberapa waktu ini banyak pasien yang ngeluh jerawatan, padahal sebelumnya enggak pernah," ungkap dr. Mimi kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (14/7/2023).
![]() Seorang karyawan mengambil swafoto dengan latar gedung yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Senin, (14/8). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
dr. Mimi mengatakan, polusi udara dapat memengaruhi hampir seluruh fungsi hormon pada manusia, termasuk hormon reproduksi dan tiroid. Sebab, polutan adalah salah satu endocrine disruptor atau zat kimia yang dapat mengganggu fungsi hormon normal pada manusia.
"Semuanya (hormon) bisa kena, termasuk seks hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi, hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh, dan hormon adrenalin," papar dr. Mimi.
Lebih lanjut, Head of Clinical & Research AsaRen, dr. Arief Wibowo, menjelaskan bahwa hormon berfungsi untuk mengendalikan hampir seluruh fungsi organ tubuh. Polusi yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu fungsi hormon sehingga menimbulkan respons negatif pada tubuh.
"Hormon yang terganggu akibat polusi bisa menyebabkan banyak masalah, seperti hipertensi, gagal jantung, penyakit jantung aritmia, masalah kulit, dan sebagainya," kata dr. Arief dalam kesempatan yang sama.
Melansir dari Medical Daily, sebuah studi yang dipublikasikan Human Reproduction menemukan bahwa paparan polusi udara secara tidak langsung dapat memengaruhi siklus menstruasi akibat aktivitas hormon reproduksi yang terganggu.
Selain itu, penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa polusi udara berkaitan dengan ketidaksuburan serta masalah lainnya pada sistem reproduksi wanita, seperti kondisi hormonal sindrom ovarium polikistik.
Dalam menghadapi kondisi udara yang memburuk, dr. Mimi menyarankan masyarakat untuk mulai melakukan pola hidup sehat guna menghindari risiko penyakit akibat kualitas udara buruk, salah satunya dengan menjaga pola makan seimbang.
"Rekomendasi sejak awal zaman kedokteran masih berlaku saat ini, yaitu kita harus menjalani gaya hidup sehat, tidur yang cukup, minum air yang cukup, dan menjaga pola makan seimbang dengan nutrisi yang tepat," tegas dr. Mimi.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Tips Agar Tak Mudah Sakit di Tengah Polusi yang Memburuk