
Polusi Udara Memburuk, DKI Jakarta Siapkan 100 Bus Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan segera mengoperasikan 100 bus listrik untuk mengatasi kualitas udara yang semakin memburuk akibat polusi.
Dishub DKI Jakarta menyatakan bahwa operasional bus listrik adalah upaya untuk mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik. Dengan demikian, kualitas udara di Jakarta diharapkan dapat lebih terkendali.
"Tahun ini sebanyak 100 unit bus listrik akan dioperasikan PT Transjakarta sebagai upaya untuk mendorong elektrifikasi di layanan angkutan umum," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam konferensi pers di Kantor Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Dirjen PPKL), Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Selain menggunakan angkutan umum, Syafrin juga mendorong masyarakat, terutama di DKI Jakarta, untuk beralih menggunakan kendaraan listrik sebagai alat mobilitas sehari-hari. Sebab, salah satu penyebab memburuknya kualitas udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor.
"Kami mendorong elektrifikasi di sektor angkutan umum maupun kendaraan bermotor, Pemprov DKI Jakarta saat ini telah memberikan insentif bagi masyarakat yang membeli kendaraan bermotor listrik dengan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) Rp0," papar Syafrin.
Sebagai informasi, sejumlah studi telah membuktikan electric vehicles atau kendaraan listrik lebih unggul untuk menekan emisi polusi udara bila dibandingkan dengan kendaraan bermotor. Salah satu studi yang dipublikasi pada 2013 menemukan bahwa kendaraan listrik unggul sekitar 80 persen dalam meminimalisir emisi karbon.
Berdasarkan hasil analisis Institute for Essential Services Reform (IESR), rata-rata emisi karbon per kilometer (km) akan turun sebesar 25 persen, yakni menjadi 188 gram CO2 per km dari 252 gram CO2 jika penggunaan kendaraan listrik masif dilakukan.
Dalam kesempatan yang sama, Syafrin mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan juga akan menyediakan lebih banyak trotoar dan jalur sepeda untuk mendorong masyarakat agar lebih aktif berjalan kaki. Dengan demikian, penggunaan kendaraan bermotor akan berkurang dan masalah polusi dapat teratasi.
"Kami juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan active mobility. Penyediaan trotoar secara dilakukan secara masif, demikian juga dengan jalur sepeda yang terintegrasi dengan seluruh layanan angkutan umum Jakarta," kata Syafrin.
Beberapa waktu terakhir, kualitas udara di DKI Jakarta dan sekitarnya semakin memburuk. Bahkan, Jakarta sempat menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor di dunia dengan catatan nilai AQI 156 pada Kamis (10/8/2023).
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 11 Tanda Rumah Anda Sudah Tercemar Polusi Udara, Perhatikan!
